Suara.com - Sekitar 300 personil polisi sengaja dikerahkan untuk mengamankan proses persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (2/5/2014).
Mantan Menteri Keuangan yang kini menjabat sebagai Managing Director World Bank itu mendapat pengamanan istimewa saat dimintai keterangan sebagai saksi untuk kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.
Dia selalu dikawal sekitar 10 personil kepolisian sejak datang tadi pagi ke Tipikor, di ruangan saksi dan di luar ruang persidangan. Sejumlah personil lainnya berjaga-jaga di ruang lobby Tipikor.
Saat tiba tadi pagi, Sri Mulyani masuk melalui pintu samping yang terhubung dengan tangga darurat dan tidak menggunakan lift.
Dalam persidangan sesi pertama sebelum diskors rehat, Sri Mulyani mengungkapkan terdapat 18 bank yang kondisinya mengkhawatirkan pada 2008 lalu dan lima bank di antaranya mirip dengan kondisi yang dialami Bank Century.
Sebagai mantan Ketua Komite Stabilitas Sektor Keuangan, Sri Mulyani menerima laporan dari Bank Indonesia tentang kondisi lima bank yang punya masalah dengan rasio kecukupan modal (CAR).
Laporan itu diberikan terkait rapat KSSK yang akan memberikan FPJP untuk Bank Century. Ketika itu, rapat KSSK sudah sepakat untuk memberikan FPJP sebesar Rp632 miliar. Namun, jumlah itu kemudian membengkak menjadi Rp1,6 triliun.
“Saya waktu itu juga bertanya, kenapa dana yang dibutuhkan menjadi lebih besar. Informasi yang terima, ada penerimaan yang ternyata tidak jadi masuk ke sektor penerimaan. Selain itu, surat berharga Bank Century dimatikan oleh Bank Indonesia karena bank ini dianggap sebagai bank gagal. Akibatnya, CAR (rasio kecukupan modal-red) nya turun dari 3,2 persen menjadi -35 persen,” ujar Sri Mulyani saat ditanya oleh Jaksa Penuntut Umum.
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Gerakan 17+8 di Ujung Deadline, Fathian: Provokator Main Halus
-
Mushola 2 Lantai di Ciomas Bogor Ambruk Saat Pengajian Maulid, BPBD: Bangunan Tua Kelebihan Beban
-
Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas Tembus 174 Ribu, Keputusan PTDH Bisa Dibatalkan?
-
WNA Korban Helikopter Jatuh di Tanah Bumbu Dijemput Keluarga
-
Karding Klarifikasi Foto Main Domino, Sebut Pertemuan dengan Raja Juli dan Azis Wellang Hanya...
-
Akademisi Pertanyakan Keadilan: Kenapa Nadiem Ditahan Cepat, Silfester Masih Bebas?
-
Koalisi Sipil Desak Komnas HAM Bentuk TGPF Independen, Soroti Dugaan Keterlibatan Militer
-
Sindiran Pedas? Akademisi Sebut Jejak Sopir Sahroni, Noel, Setnov, Bahlil, hingga Haji Isam
-
Gerhana Bulan di Indonesia 7-8 September, Kemenag Serukan Salat Khusuf: Ini Niat dan Tata Caranya
-
Skandal Korupsi Haji, KPK Bongkar Proses Pencairan Dana Jemaah 2024