Suara.com - Densus 88 Antiteror Polri berhasil menangkap lima orang terduga teroris di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada hari Kamis.
"Pada hari ini, dilakukan penangkapan terhadap lima orang, yaitu Arif alias Tomy, Selamet, Rofiq, Arifin dan Yusuf. Kelimanya merupakan hasil pengembangan tersangka Rifki dan Yahya alias Salim," kata Kadiv Humas Polri Irjen Ronny Frangky Sompie di Jakarta, Kamis (15/4/2014).
Menurut dia, berdasarkan hasil penggeledahan yang dilakukan oleh tim Densus 88 Antiteror di sebuah bengkel yang berlokasi di daerah Trucuk, Klaten, Jawa Tengah, diamankan puluhan senjata api (senpi) dan senjata tajam.
Senjata itu terdiri atas 15 senpi panjang gas cal 7mm, dua senpi pendek gas cal 7mm, satu crossbow, satu panah, lima samurai panjang, enam pedang sedang dan 25 pisau lempar. Selain itu, pihaknya juga mengamankan dokumen pembuatan bom.
"Kita berupaya melakukan pencegahan terhadap perkembangan kasus terorisme di berbagai wilayah di Indonesia. Pencegahan dilakukan dengan cara mengikuti kegiatan sindikat pelaku terorisme yang sudah pernah ditangkap sebelumnya," ujar Ronny.
Dia memaparkan Densus 88 Antiteror juga telah menangkap sejumlah orang yang diduga terlibat aksi terorisme, antara lain terkait peristiwa kerusuhan di Poso, Sulawesi Tengah.
Pada Senin (12/5/2014), pihaknya telah melakukan penangkapan terhadap Rifki alias Bondan alias Royan di rumah makan Taman Selera Pantura, Indramayu pada pukul 13.30 WIB. Tersangka masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kerusuhan Poso bom tentena 2005 dan juga merupakan alumni camp pelatihan Moro, Filipina.
Lalu, pada Selasa (13/5/2014), tim Densus juga menangkap Ramuji alias Kapten alias Ahmad di Jalan Belimbing Raya, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Tengah pada pukul 13.30 WIB. Tersangka terlibat dalam pelatihan militer di Poso dan penyuplai logistik.
Kemudian, pada Rabu (14/5), dilakukan penangkapan terhadap Salim alias Ustad Yahya di Klaten, Jawa Tengah pada pukul 21.00 WIB. Tersangka masuk ke dalamn DPO kerusuhan Poso bom Tentena 2005 dan alumni camp pelatihan Moro, Philipina. Salim ditangkap bersama-sama dengan Setiawan.
"Untuk selanjutnya, kita masih terus melakukan pengembangan dan penggeledahan di beberapa wilayah lain guna mencegah aksi-aksi terorisme di Indonesia," ungkap Ronny. (Antara)
Berita Terkait
-
Ngupit Heritage Cycling: Ketika Bersepeda Jadi Cara Baru Mengenal Sejarah
-
6 Destinasi Kuliner Terbaik di Klaten untuk Akhir Pekan, Spesial Jika Punya Anak
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
5 Fakta Unik Nasi Tumpang Lethok, Kuliner Klaten yang Bikin Ketagihan
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah