Suara.com - Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan sampai saat ini belum ada keputusan pihaknya akan berkoalisi dengan Partai Golkar.
"Koalisi dengan Partai Golkar belum diputuskan," kata Syarief Hasan yang menggelar konferensi pers secara mendadak kediamannya Jakarta, Sabtu, bersama Sekretaris Majelis Tinggi Jero Wacik. Hal ini dinyatakan Syarief membantah koalisi dengan Golkar telah terbentuk.
Namun Syarif mengakui adanya tim enam yang membahas secara intensif komunikasi politik dengan Partai Golkar. Komunikasi politik tersebut untuk menjajagi kemungkinan koalisi dan capres cawapres yang mungkin bisa diajukan.
Rencananya keputusan terkait koalisi akan dibahas dalam rapat pimpinan nasional Partai Demokrat yang akan digelar Minggu (18/5), hari yang sama Partai Golkar juga menggelar rapat pimpinan nasional.
Sebelumnya, Syarief membenarkan pihaknya dalam proses pembentukan poros baru tersebut.
"Ya itu benar," katanya.
Pihaknya telah membentuk tim internal yang berjumlah enam orang atau Tim 6 dikolaborasikan dengan wakil dari Partai Golkar. Dari Partai Golkar terdiri dari Wakil Ketua Umum Agung Laksono, Syarief Tjitjip Soetardjo, dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham.
Sedangkan dari Partai Demokrat terdiri dari Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono, Ketua Harian Syarief Hasan, dan Sekretaris Majelis Tinggi Jero Wacik.
"Ya, tapi tim masih melaporkan ke partainya masing-masing. Tunggu saja," katanya.
Soal pencapresan poros ketiga itu kemungkinan besar akan mengusung pasangan Aburizal Bakrie-Pramono Edhie Wibowo. Kedua partai itu menggelar rapat dalam tiga hari terakhir berturut-turut secara maraton untuk memutuskan sikap politik menjelang hari terakhir pendaftaran capres-cawapres yang ditetapkan KPU.
Keduanya bahkan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) secara berbarengan waktunya. Sebelumnya Partai Demokrat berjanji akan memberikan kepastian langkah politiknya dalam pemilihan presiden dan wakil presiden mendatang pada akhir pekan ini dalam sebuah Rapimnas. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
- 
            
              Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
- 
            
              Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
- 
            
              H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
- 
            
              Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
- 
            
              5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
Terkini
- 
            
              Narkoba Rp29 Triliun Dibakar, Aset Bandar Rp241 Miliar Dipamerkan di Depan Prabowo
- 
            
              Transportasi Jakarta Makin Nyaman, Pramono Resmikan Layanan Kesehatan di Stasiun MRT
- 
            
              Gaya Koboi Bikin Gibran-KDM Keok, PAN Sulit Gaet Purbaya usai Masuk Bursa Cawapres, Mengapa?
- 
            
              Patut Diacungi Jempol, Perempuan Ini Berani Tegur Oknum Polisi Usai Jadi Korban Catcalling
- 
            
              Nasib Sahroni-Nafa Urbach hingga Uya Kuya di Ujung Tanduk, MKD DPR Resmi Gelar Sidang
- 
            
              Blak-blakan Prabowo: Ini Tugas Utama yang Saya Berikan ke Kapolri Sejak Hari Pertama!
- 
            
              Komisioner KPU Kena Sanksi Jet Pribadi: DPR Turun Tangan, Ini yang akan Dilakukan!
- 
            
              Borok 'Wakil Tuhan' Terkuak! 3 Hakim Pemutus Vonis Lepas Korupsi CPO Dituntut 12 Tahun Penjara
- 
            
              Bobby Nasution: Intervensi Harga Cabai Merah Semata-mata untuk Kepentingan Masyarakat
- 
            
              Mendikdasmen Soroti Fenomena 'Xenomania', Sebut Anak Muda Lebih Bangga Bahasa Asing