Suara.com - Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, akan mengevaluasi keberadaan sejumlah halte Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) di wilayahnya karena dinilai tidak efektif.
"Kurangnya minat penumpang APTB telah membuat sejumlah halte telantar," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Supandi Budiman, di Bekasi, Kamis (22/5/2014).
Menurut dia, dari enam unit halte APTB yang ada di Kota Bekasi, hanya satu di antaranya yang masih efektif dimanfaatkan calon penumpang.
"Busnya jarang-jarang, jadi penumpangnya pun sedikit karena harus menunggu lama. Karena bosan, mereka akhirnya memilih angkutan lain," kata Supandi.
Menurutnya, APTB di wilayah setempat saat ini berjumlah empat trayek, yakni Bekasi-Tanah Abang, Bekasi-Bundaran HI, Bekasi-Dukuh Atas, dan Bekasi-Pulogadung.
"Dari empat jurusan ini, hanya satu yang paling banyak diminati yaitu Bekasi-Tanah Abang," imbuh Supandi.
Menurut dia, halte yang telantar nantinya akan dievaluasi apakah akan tetap digunakan atau harus dibongkar.
Tujuannya, agar tidak disalahgunakan oleh oknum masyarakat sehingga mengganggu estetika kota.
"Kalau tak digunakan harus dibongkar agar tidak menjadi sarang pengamen dan pengemis serta tempat mangkal pedagang asongan," jelas Supandi.
Menurut dia, kondisi itu salah satunya terjadi di halte APTB Jalan Djoyo Martono, Bekasi Timur.
"Kita akan evaluasi lagi apakah halte itu tetap dipertahankan atau justru kita hilangkan," tutupnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta
-
Tari Jaipong Meriahkan Aksi Buruh KASBI di Depan DPR RI
-
Kampung Bahari Digeruduk BNN: 18 Orang Diciduk, Target Operasi Kakap Diburu
-
Targetkan Rumah dengan Lampu Menyala Siang Hari, Dua Residivis Pembobol Rumah Kosong Ditangkap
-
Residivis Spesialis Rumah Kosong Beraksi Lagi di Jakarta Barat: Lampu Menyala Jadi Incaran!