Suara.com - Pemerintah Malaysia mendeportasi (memulangkan) lagi sebanyak 114 tenaga kerja Indonesia (TKI) bermasalah melalui Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Berdasarkan data yang diperoleh melalui Kepala Unit Tempat Pemeriksaan Imigrasi Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Nasution di Nunukan, Jumat (23/5/2014), 114 TKI bermasalah yang dideportasi itu bekerja di berbagai perusahaan kelapa sawit di Sandakan wilayah Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu Negeri Sabah Malaysia.
Nasution menyebutkan, jumlah TKI bermasalah yang dideportasi kali ini sesuai berita acara serah terima dari Konsulat RI Tawau Nomor 307/Kons/V/2014 yakni sebanyak 114 orang yang terdiri dari 97 laki-laki, 15 perempuan, anak laki-laki dan anak perempuan masing-masing satu orang.
Sebelum dideportasi, mereka telah menjalani kurungan berbulan-bulan sesuai putusan pengadilan Malaysia di Pusat Tahanan Sementara (PTS) Sandakan.
Secara terpisah, salah seorang TKI bermasalah yang dideportasi bernama Kasman Rappe (27) mengaku ditahan selama empat bulan, karena kasus ditemukan membawa senjata tajam oleh aparat kepolisian negara tersebut.
Kasman Rappe asal Buton, Sulawesi Tenggara bekerja di Malaysia sebagai penangkap ikan pada kolam salah satu perusahaan perkebunan di Sandakan dan masuk ke negara itu sejak 2008 silam dengan menggunakan dokumen resmi (paspor).
Meskipun telah dideportasi, ia mengatakan tetap memilih kembali ke tempat kerjanya semula dengan alasan belum berkeinginan kembali ke kampung halaman kedua orangtuanya sebelum berhasil.
"Saya masih mau pulang ke Malaysia untuk bekerja, karena belum ada biaya untuk pulang kampung (Buton)," ujar Kasman.
Selama Mei 2014, pemerintah Malaysia telah empat kali mendeportasi TKI bermasalah melalui Kabupaten Nunukan yang sebagian besar tersangkut kasus tidak memiliki dokumen resmi sebagai pendatang asing. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Eksploitasi Pekerja di Taiwan Mengincar WNI, Modus Iming-iming Gaji Besar
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Pemerintah Bakal Kirim 500 Ribu TKI ke Luar Negeri Tahun Depan, Ini Syarat dan Sumber Rekrutmennya
-
Jurus Baru Prabowo: Ubah Bonus Demografi RI Jadi Solusi Global di Negara 'Aging Society'
-
Buka Kelas Seks Bertarif Ratusan Juta, WNA asal Amerika Serikat Dideportasi
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?
-
Hampir Sebulan Pasca Banjir Bandang, Aceh Tamiang Masih Berkubang Lumpur dan Menahan Lapar