Suara.com - Polres Cianjur, Jabar, Senin (26/5/2014), mendatangkan tim ahli kejiwaan dari Polda Jabar, untuk memeriksa kejiwaan Anin (39) pelaku paedofil terhadap puluhan anak di Kecamatan Takokak, Cianjur, Jawa Barat.
Selain itu, penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku di Mapolres Cianjur, guna mengungkap adanya korban lain, selain 27 orang yang telah memberikan kesaksian dan melaporkan perbuatan pelaku.
Kapolres Cianjur, AKBP Dedy Kusuma Bakti, mengatakan, dalam pemeriksaan pelaku mengakui perbuatannya telah melakukan pelecehan seksual terhadap puluhan pemuda yang selama ini belajar ilmu beladiri padanya.
"Untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku, kami telah mendatangkan ahli kejiwaan dari Polda Jabar. Selama pemeriksaan pelaku mengakui seluruh perbuatannya," ujar Dedy.
Dia menuturkan, hingga saat ini pelaku hanya mengakui 27 orang korban yang digaulinya dengan iming-iming diberikan ilmu kekebalan tubuh dan sejumlah ilmu lainnya seperti ilmu pelet .
Namun pihaknya menduga masih ada korban lainnya akibat perbuatan Anin tersebut karena sebagian besar korban menolak dan malu untuk melaporkan hal yang telah mereka alami, sehingga pihaknya mengimbau warga untuk tidak takut dan malu melapor.
"Dalam pertemuan di balai desa setempat, kami mengimbau warga untuk melapor dan kami akan merahasiakan identitas mereka, guna mengungkap tuntas perbuatan pelaku," ucapnya.
Sementara itu, Anin (39) pelaku paedofil terhadap puluhan anak di Kampung Cipongpok, Desa Simpang, Kecamatan Takokak, Cianjur, mengaku pernah menjadi korban paedofil.
"Saya pernah menjadi korban ketika umur saya baru 15 tahun. Saya mulai melakukan hal yang sama sejak pertengahan tahun 2013. Saya iming-imingi mereka dengan ilmu kekebalan tubuh dan pelet," katanya.
Dia menuturkan, ketertarikannya terhadap sesama jenis tersebut, dilatarbelakangi hal yang sama yang dialaminya puluhan tahun lalu. Setiap kali melihat pemuda sesama jenis hasrat untuk melakukan hal yang sama tidak dapat dibendungnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis