Suara.com - Saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di Hotel Mercure, Jakarta, Selasa (26/5/2014), Joko Widodo (Jokowi) rupanya berlaku tidak adil saat menyalami semua ketua umum lima partai koalisi yang mendukungnya.
Ceritanya, saat Jokowi datang bersama calon pendampingnya Jusuf Kalla (JK), Jokowi membungkukkan badannya sambil menyalami satu-satu ketum yang hadir. Tapi giliran berhadapan dengan Megawati, Jokowi mencium tanganya, yang langsung Mega dengan menepuk pundak Jokowi dua kali.
Jokowi-Megawati pun kemudian duduk dibangku di deretan paling depan. Keduanya duduk berdampingan. Jokowi duduk di samping kiri Megawati. Sementara di kanan Megawati ada Muhaimin Iskandar. Sedangkan di kiri Jokowi ada JK.
Para ketua umum partai yang hadir yakni, Surya Paloh, Muhaimin Iskandar, Wiranto, Sutiyoso dan Megawati.
Ketua tim pemenangan capres-cawapres Jokowi-JK, Tjahjo Kumolo, mengatakan, Rakernas ini merupakan pertama kalinya dihadiri oleh seluruh ketua umum partai pendukung hadir serta didampingi oleh Jokowi-JK.
"Ini untuk pertama kalinya," tutur Tjahjo.
Dia berharap, seluruh partai pengusung memiliki kesamaan komitmen serta dapat menanggalkan ego kepartaian untuk mendukung pasangan Jokowi-JK.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Babak Baru Korupsi Petral, Siapa Tersangka yang Dibidik Kejagung dan KPK?
-
Dunia Sorot Soeharto Jadi Pahlawan: 'Diktator' Disematkan Gelar Kehormatan oleh Menantunya
-
Jangan Ekstrem! Pesan Tutut Soeharto untuk Pengkritik Gelar Pahlawan Sang Ayah
-
Gelar Pahlawan Tak Hapus Dosa Orde Baru? Respons Putri Soeharto Soal Tuduhan HAM dan Korupsi Ayahnya
-
Soeharto Resmi Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, Aktivis Sejarah: Ini Mengkhianati Reformasi
-
Pemerintah Pusat Mau Batasi Game PUBG Imbas Kejadian di SMAN 72 Jakarta, Begini Respons Pramono
-
Sudah Ditetapkan Tersangka, KPK Akan Telusuri Cara Sekda Ponorogo Bisa Menjabat hingga 12 Tahun
-
Marsinah jadi Pahlawan Nasional, Wijiati Tak Kuasa Tahan Tangis dan Cium Foto Kakak di Istana
-
Hitung-Hitungan Harga 48 Kerbau dan 48 Babi: Denda Pandji Pragiwaksono
-
Hormati Jasa Pahlawan, Belitung Salurkan Bansos Rp2,5 Juta untuk Veteran dan Janda Veteran