Suara.com - Bos Emirates Tim Clark mempertanyakan tidak adanya pesawat jet yang langsung mencari pesawat Malaysia Airlines MH370 ketika keluar dari jalur. Kata dia, pesawat militer seharusnya langsung mencari pesawat itu ketika keluar dari rute seharusnya dan masuk ke negara lain.
“Apabila anda terbang dari London ke Oslo dan ketika berada di atas Laut Utara pesawat berubah arah dan kemudian menuju Irlandia, hanya dalam waktu dua menit maka pesawat Tornadoes, Eurofighters dan semuanya akan langsung muncul,” kata Clark di sela-sela Kongres tahunan Asosiasi Penerbangan Internasional, Selasa (2/6/2014).
“Bahkan ketika hal itu dialami Australia dan Amerika, maka tetap akan ada pesawat militer yang muncul. Saya tidak tahu di mana radar utama dalam kasus hilangnya MH370,” tegasnya.
Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang sejak 8 Maret lalu. Pesawat yang membawa 239 penumpang itu lepas landas dari bandara internasional Kuala Lumpur menuju Beijing. Namun, 40 menit setelah lepas landas, pesawat itu hilang dari radar.
Organisasi Penerbangan Sipil juga sudah membentuk satgas untuk mengeksplorasi metode pencarian untuk menemukan MH370.
“Menurut pandangan saya, kita semua berada dalam sebuah jalur yang mengatakan, kita harus memperbaiki masalah ini. Kami harus tahu lebih banyak apa yang sebenarnya terjadi terhadap MH370 dan melakuan forensik berdasarkan analisis. Saya rasa kami bisa menemukan MH370 dan mencari penyebab hilangnya,” ungkap Clark. (AFP/CNA)
Berita Terkait
-
Pakar Kelautan: Pesawat MH370 Hampir Mustahil Untuk Ditemukan
-
Australia Masih Yakin MH370 Jatuh di Samudera Hindia
-
Ke Cina, PM Malaysia Tidak Temui Keluarga Penumpang MH370
-
Dugaan Baru, Empat Sinyal Akustik Itu Bukan Berasal dari MH370
-
ICAO: Aturan Pelacakan Pesawat Secara "Real-Time" Butuh Waktu Lama
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar