Suara.com - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti menolak disebut sebagai tim sukses (timses) calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) dan calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla (JK).
Hal itu dikatakannya usai memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Kamis (5/6/2014).
Dia dipanggil Bawaslu karena waktu pengambilan nomor urut Pemilu di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ikrar hadir dengan undangan dari kubu Jokowi-JK.
"Kalaupun pihak Prabowo mengundang saya, saya juga hadir karena saya ingin menjadi kapasitas peneliti, menurut saya pilpres ini penting soalnya. Tapi apakah mereka akan mengundang? Karena mereka tahu kritikan saya kepada mereka," kata Ikrar usai dimintai keterangan di Kantor Bawaslu, Jakarta.
Bawaslu memanggil Ikrar karena dia dianggap tidak netral sebagai seorang pejabat strultural dan fungsional. Ikrar pun menyanggah anggapan itu.
"Saya memang diundang oleh tim pemenangan Jokowi-JK namun sebagai kapasitas saya yakni peneliti. Silakan cari nama tim sukses dan pemenangan, tidak ada saya di situ walaupun saya suka diundang pada acara-acara mereka, baik di Jenggala Center juga di Cemara Center," kata Ikrar.
Dia mengaku perlu hadir langsung dalam setiap acara KPU dan Bawaslu untuk penelitian politiknya, bukan mengamati dari sajian media saja.
Namun, dia kesulitan mendapatkan akses hadir secara langsung seperti itu, sebagai peneliti sekaligus Pekerja Negeri Sipil (PNS).
"Saya mengusulkan kepada Bawaslu kalau bisa peneliti diberikan tempat untuk acara-acara seperti itu, karena kalau tidak timses yang akan mendukung," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh