Suara.com - Di tengah riuhnya suara para pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden yang maju pada Pemilihan Umum Presiden tahun ini, Pejabat Rais Aam PBNU KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) mengemukakan pesan bagi masyarakat secara luas.
“Apabila kalian mendukung calon pemimpin tentunya kalian tidak sekadar mendukung, tapi menginginkan agar calon kalian itu benar-benar menjadi pemimpin. Untuk itu tentunya kalian perlu mempengaruhi orang agar juga mendukung calon kalian,” kata Gus Mus seperti dilansir laman resmi Nadhlatul Ulama, Senin (9/6/2014).
Kata Gus Mus, cara yang paling baik mempengaruhi orang agar ikut mendukung, ialah dengan menonjolkan kebaikan-kebaikan calon kalian dan bukan dengan memburuk-burukkan calon pemimpin saingan.
“Mengapa? Sebab, dengan memburuk-burukkan calon pemimpin saingan, pasti akan dibalas dengan hal yang sama. Dan dengan demikian, kedua calon pemimpin akan terlihat buruk semua di mata masyarakat yang hendak kalian pengaruhi,” jelasnya.
“Apabila masing-masing 'menghitamkan' yang lain, siapakah kemudian yang terlihat 'putih' untuk dipilih?” tambahnya.
Gus Mus memambahkan, para capres-cawapres itu adalah putra-putra Indonesia yang menginginkan kebaikan bagi Indonesia.
“Semoga Allah memberi hidayah kepada kita dan melindungi kita semua dari adu-domba setan yang terkutuk,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam