Suara.com - Komisi Pemilihan Umum menjanjikan pemandangan yang berbeda dalam acara debat tahap kedua antara calon presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo.
"Akan ada porsi lebih banyak interaksi pasangan calon, head to head, dan ini akan memberi peluang dari masing-masing capres-cawapres untuk mengelaborasikan pemikirannya secara individu dan akan mendiskusikannya lebih berhadap-hadapan dengan capres lain dan tampilannya akan beda dengan kemarin (tahap pertama)," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik usai acara Ulang Tahun Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Kantor DKPP, Jakarta, Kamis (12/6/2014).
Porsi moderator acara, kata Husni, juga akan diminimalisir sehingga waktu untuk para kontestan tak terpotong terlalu banyak.
Husni menilai moderator acara debat tahap pertama kurang luwes dalam membawa acara. Moderator yang dimaksud adalah Zainal Arifin Mochtar, Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM).
"Kalau ada usulan (jurnalis) silakan diusulkan, KPU akan mempertimbangkannya dan memberikan penawaran kepada pasangan calon. Siapa jurnalis kita yang masih independen, yang dipercaya publik. Sangat terbuka," tuturnya.
Debat capres-cawapres berlangsung dalam beberapa tahapan. Tahap pertama diselenggarakan pada 9 Juni 2014 dengan tema Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan yang Bersih dan Kepastian Hukum.
Tahapan kedua akan dilakukan pada 15 Juni 2014 dengan tema Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional