Suara.com - Mantan Kepala Staf Umum Markas Besar TNI Letnan Jenderal (purn) Suryo Prabowo mengatakan klarifikasi mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Wiranto hari ini tentang surat rekomendasi DKP untuk memberhentikan Prabowo Subianto dari keanggotan TNI (ABRI), tidak layak untuk dipercaya.
"Jangan percaya Wiranto karena dia oportunis dan kutu loncat," kata Suryo kepada suara.com.
Oportunis dan kutu loncat yang dimaksud oleh Suryo adalah Wiranto sering bermanuver dengan memberikan dukungan kepada presiden terpilih.
"Habis numpang hidup di zaman Soeharto, dia loncat ke Habibie. Ketika Gus Dur jadi Presiden," kata Suryo.
Suryo yang merupakan pendukung Prabowo juga menyinggung tentang kampanye Wiranto sebagai Ketua Umum Partai Hanura saat masih mencalonkan diri menjadi capres berpasangan dengan cawapres Hary Tanoe.
"Ketika kampanye kemarin dia sok miskin dengan berakting sebagai tukang bejak, penjual kaki lima, pemulung, kernet bis dan lainnya," kata Suryo.
"Dengan karakter dan integritas seperti itu, apa masih ada omongan Wiranto yang bisa dipercaya?" katanya.
Menurut Suryo, klarifikasi Wiranto hari ini hanyalah sebagai pertanggungjwaban kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bahwa dia juga bisa berperan mendiskreditkan Prabowo.
Suryo menganggap Luhut Panjaitan, Agum Gumelar, Hendropriyono, Fahful Rozi, Samsul Jalal, dan Wiranto sedang berkonspirasi untuk menunjukkan kesetiaan kepada Megawati.
Partai yang dipimpin Wiranto, Hanura, adalah pendukung pasangan capres-cawapres Joko Widodo - Jusuf Kalla.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api
-
Kementerian HAM Akan Kumpulkan Seluruh Data Hak Asasi Manusia Lewat Platform Ini
-
Ngeri! Cekcok di RS Duta Indah Berujung Petaka, Wanita Dihajar Mantan Suami Sampai Gigi Rontok
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
MK Batalkan Skema HGU 190 Tahun di IKN, DPR Usulkan Prabowo Terbitkan Perppu