Suara.com - Presidium Aliansi Nasionalis Nadhliyin Edwin H Soekawati meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk turun tangan menghentikan maraknya black campaign atau kampanye hitam menjelang Pemilu Presiden 2014.
Bila tidak ditangani, kondisi tersebut sangat berbahaya karena bisa mengancam persatuan dan kesatuan Republik Indonesia, karena bersifat fitnah dan mengadu domba antar elemen masyarakat.
"ANN menilai kedua hal itu merupakan kampanye hitam yang sangat berbahaya apalagi bila dibiarkan. Ini sudah hampir satu bulan penyebarannya di masyarakat. Tapi tidak ditanggapi sungguh-sungguh oleh Presiden, apalagi Kepolisian. Presiden SBY harus menghentikan dengan menginstruksikan kepada Polri untuk menghentikan kampanye hitam yang dilakukan dengan berbagai cara," kata Edwin di Jakarta, Jumat (20/6/2014).
Ia menyebutkan salah satu bentuk kampanye hitam adalah munculnya tabloid Obor Rakyat, yang mana diduga melibatkan asisten staf khusus kepresidenan. Namun, kata Edwin, Polri sangat lambat dalam memproses secara hukum dan tetap membiarkan menyebar di masyarakat.
"Hal itu menimbulkan minat kembali pihak tertentu untuk lakukan kampanye hitam. Terbukti muncul lagi buku "Trisakti Palsu" yang dikeluarkan AMM yang isinya hampir sama dengan "Obor Rakyat", yakni menyudutkan capres tertentu tanpa bukti," ujarnya.
Edwin mengatakan bila tak diatasi dan diselesaikan akan muncul lagi kampanye-kampanye hitam lainnya dalam jumlah yang masif.
"Bisa saja fitnah-fitnah lainnya terjadi, karena tidak ada tindakan dari pemerintah. Apalagi itu juga dilakukan sengaja, dan celakanya dilakukan oleh asisten staf khusus kantor kepresidenan. Ada stigma, bahwa kantor kepresidenan seolah mengadu domba rakyat, membantu capres tertentu dengan kampanye hitam. Jadi sudah sangat buruk sekali stigma masyarakat terhadap kantor kepresidenan," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Justru Setuju, Jokowi Santai Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Tuai Protes: Pro-Kontra Biasa
-
Jawab Tantangan Krisis Iklim, Indonesia Gandeng The Royal Foundation di Rio 2025
-
Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida Terdeteksi di Menu MBG, DPR Soroti Pengawasan Impor Pangan
-
KPK Ungkap Alasan Sekdis PUPR Riau Tak Berstatus Tersangka Meski Jadi Pengepul Uang Pemerasan
-
Belum Tahan Satori dan Hergun Tersangka Kasus CSR BI-OJK, Begini Ancaman Boyamin MAKI ke KPK
-
Polisi Bongkar Bisnis Emas Ilegal di Kuansing Riau, Dua Orang Dicokok
-
Muhammadiyah Tolak Keras Gelar Pahlawan, Gus Mus Ungkit 'Dosa' Soeharto ke Kiai Ponpes
-
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Gaet Investasi Rp62 Triliun dari Korea di Cilegon
-
BAM DPR Dorong Reformasi Upah: Tak Cukup Ikut Inflasi, Harus Memenuhi Standar Hidup Layak
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK