Suara.com - Anggota tim sukses pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hanafi Dhakiri, mengatakan pendidikan juga harus menjadi strategi kebudayaan. Artinya, pendidikan tidak hanya mengandung nilai intelektual, tetapi juga mencakup nilai kebudayaan, kebangsaan, dan masyarakat.
"Kita ingin manusia Indonesia menjadi manusia yang utuh, karena itu pendidikan harus menjadi strategi kebudayaan, bukan hanya mementingkan nilai intelektual saja," kata Hanafi dalam round table discussion yang bertajuk Pendidikan dan Penguatan Karakter Bangsa di Aula Syahida Inn, kampus UIN 2, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (28/6/2014).
Menurut Hanafi, itu salah satu alasan Jokowi menawarkan revolusi mental. Hanafi mengatakan basis ideologi kebangsaan Indonesia masih sangat rendah dan ini tercermin dalam diri setiap mahasiswa yang pergi belajar ke luar negeri. Mereka lebih mengagungkan negara luar, bahkan lebih nasionalis dibandingkan dengan warga asli negara tersebut.
"Persoalan mental itu memang ada secara nyata, dan itu harus dibutuhkan perhatian serius, inilah makanya Pak Jokowi selalu membicarakan revolusi mental. Negara kita ini memiliki basis ideologi yang rendah sehingga cepat terpengaruh oleh pandangan negara lain," tambahnya.
Menurutnya, salah satu jalan keluar yang sangat ampuh untuk mengembalikan semua itu adalah dengan menerapkan revolusi mental.
"Revolusi mentalnya Jokowi yang saya baca di Kompas itu sangat komprehensif, dimana eksplorasinya sangat struktural, walaupun solusinya individual. Saya sarankan agar dalam penyelesaiannya harus dikonseptualisasikan dalam level yang lebih besar," kata pengamat politik Burhanuddin Muhtadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Skandal Haji Makin Melebar: KPK Kini Juga Bidik Korupsi Konsumsi dan Akomodasi
-
Gencarkan Gemarikan di Lembang, Anggota DPR Ini Ajak Emak-emak Jadi Duta Gizi Atasi Stunting
-
Pengakuan Korban Penyerangan Geng Motor di Tanah Abang: Kami Hanya Jualan Kopi, Bukan Cari Musuh!
-
Detik-Detik Geng Motor Bersenpi Serang Warkop di Tanah Abang, Tembak Pemilik dan Karyawan
-
Api Mengamuk di Kantor Bupati Bulukumba, 4 Mobil Dinas Jadi Arang, Ini Dugaan Penyebabnya
-
Mendagri: Inspektorat Daerah Harus Kawal Program Prioritas dan TKD
-
Mendagri Minta Pemda Tidak Bergantung pada Dana Pusat, Dorong Inovasi Pendapatan Daerah
-
KPK Dalami Informasi dari Pansus Haji dalam Dugaan Korupsi Kuota dan Penyelenggaraan Haji
-
Refly Harun Tanggapi Analisis Said Didu soal Langkah Prabowo Lepas dari 'Geng Solo Oligarki Parcok'
-
Mendagri Dorong Kepala Daerah Perkuat Pengawasan dengan Optimalkan Peran APIP