Suara.com - Ketua DPR Marzuki Alie mengimbau agar pers bersikap independen dan netral selama kampanye pemilu presiden. Kata dia, hal itu diperlukan untuk ikut menumbuhkan demokrasi yang berkualitas.
Menurut Marzuki, saat ini media televisi yang menggunakan frekuensi publik sudah tidak netral lagi.
“DPR berencana mengundang Kemenkominfo dan KPI untuk dimintai pandangannya seputar kiprah media nasional yang telah kehilangan independensi dan netralitasnya,” kata Marzuki seperti dilansir dari laman resmi DPR, Kamis (3/7/2014).
Menurut dia, keberpihakan sejumlah media ini sangat tidak elegan di tengah semangat bangsa Indonesia yang sedang membangun demokrasi.
“Saat ini sangat mudah membedakan mana media yang mendukung capres nomor urut satu dan media yang mendukung capres nomor urut dua. Di sinilah Kemenkominfo dan KPI perlu turun tangan mengembalikan peran media pada independensinya sebagai alat kontrol,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Komisi II DPR Agun Gunanjar Sudarsa (F-PG), menyatakan, kondisi pers yang tidak netral sangat merugikan demokrasi dan bisa ikut menyulut konflik di tengah persaingan dua pasang capres dan cawapres.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta
-
Bukan Drama Hukum, Nadiem Makarim Dibantarkan dari Sel Tahanan karena Sakit Ambeien
-
Jejak Riza Chalid Terus Diburu, Kejagung Periksa Saksi Kunci Korupsi Pertamina
-
Kejagung 'Skakmat' Protes Hotman Paris: Penyidik Punya Alasan Tertentu
-
Erick Thohir Bongkar Anggaran Kemenpora 'Seret': Cuma Bisa Kirim 120 Atlet ke SEA Games?
-
Kurir Gagalkan Penipuan Modus Paket Kosong, Pelaku Panik Langsung Kabur
-
Curhat Ahli Gizi Program MBG: Buat Siklus Menu Sehat Ujung-ujungnya Gak Terpakai
-
Presiden Prabowo Sebut Kesalahan Sistem Jadi Penyebab Kebocoran Anggaran Negara
-
Game-Changer Transportasi Jakarta: Stasiun KRL Karet dan BNI City Jadi Satu!