Suara.com - Internal Partai Golkar terus bergejolak untuk menentang Aburizal Bakrie. Hari ini jam 16.00 WIB, elite partai berlambang pohon beringin mengikuti deklarasi koalisi permanen Merah Putih di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Besok jam 14.00 WIB, giliran organisasi pendiri Golkar -- Ormas Tri Karya -- membuat aksi kontra di tempat yang sama.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Zainal Bintang mengatakan aksi besok, akan dihadiri oleh seluruh tokoh ormas sayap Golkar serta kader partai beringin lintas generasi.
"Kami akan bacakan seruan untuk penyelamatan Partai Partai Golkar dengan mempercepat penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa," kata Zainal kepada suara.com.
Di dalam seruan nanti, kata Zainal, akan ada analisis dan kajian tentang dosa-dosa kepemimpinan Aburizal selama memimpin Partai Golkar.
"Mulai soal suara memecat kader, capres - cawapres, dari situ kami berkesimpulan bahwa Partai Golkar harus diselamatkan," kata Zainal.
Ketika ditanya bagaimana prediksi terhadap masa depan koalisi Merah Putih, Zainal mengatakan setelah KPU mengumumkan pemenang Pilpres 2014 adalah pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla pada 22 Juli 2014, lalu Golkar mempercepat Munaslub untuk mengganti Aburizal dengan kepemimpinan yang baru, maka potensi Golkar untuk goyang di koalisi sangat besar.
"Otomatis Golkar di koalisi itu bubar," kata Zainal.
Itu sebabnya, Ormas Tri Karya akan mendorong terus agar Partai Golkar menyelenggarakan Munaslub setidak-tidaknya pada akhir Agustus atau awal September 2014. Sejatinya, Munas akan diselenggarakan 2015.
Lebih jauh Zainal menilai eksistensi koalisi Merah Putih adalah untuk berhadap-hadapan dengan pemerintahan Jokowi - JK.
Sebelumnya, pengamat politik Universitas Paramadina Jakarta Arya Fernandes memprediksi salah satu faktor yang akan mempengaruhi kekompakan koalisi Merah Putih bila pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa gagal di pilpres adalah kondisi internal partai anggota koalisi sendiri.
“Beberapa partai akan hadapi munas, seperti Golkar. Kalau terjadi pergolakan, katakanlah Ical (Aburizal) digoyang, digeser atau diganti. Ini bisa membuat goyang. Golkar, saya kira akan memikirkan ulang,” imbuhnya.
Selain Partai Golkar, menurut prediksi Arya, PPP juga berpotensi untuk goyang. Sama seperti Golkar, partai berlambang kabah ini juga memiliki sejarah konflik internal partai menjelang Pilpres 2014.
“Proses dukungan mereka terhadap salah satu kandidat lebih rumit. Kondisi mereka berbeda dengan anggota koalisi lain, seperti PKS atau PAN. Golkar dan PPP sempat ada pemecatan kader,” kata Arya.
Koalisi Merah Putih terdiri dari tujuh partai, yaitu Gerindra, PPP, PAN, PKS, Golkar, PBB, dan Demokrat. Kecuali PBB, partai-partai ini memiliki kursi di DPR RI. Koalisi ini dibentuk untuk memenangkan Prabowo - Hatta di pilpres.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal