Suara.com - Beberapa elemen masyarakat Papua mengusulkan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai sebagai menteri dalam kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Kami melihat Natalius sebagai tokoh muda yang memiliki kemampuan mumpuni dan jam terbang di pemerintahan pusat. Sebagai komisioner Komnas HAM, tentu dia mampu memegang jabatan menteri membantu Jokowi-JK," kata fungsionaris DPD PDI Perjuangan Demianus Ijie.
Demianus mengatakan Natalius merupakan salah satu putra asli Papua yang saat ini menduduki jabatan tinggi di pemerintahan pusat selain Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya.
Menurut Ijie, Natalius juga memiliki rekam jejak yang baik. Dia memiliki pengalaman memadai sebagai aktivis Kelompok Cipayung, Aktivis 1998 dan berbagai pengalaman selama 15 tahun sebagai Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi saat dijabat Alhilal Hamdi dan Jacob Nuwa Wea.
Natalius juga merupakan mantan Konsultan Bidang Pengawasan BRR Aceh-Nias dan Tim Asistensi Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri.
"Karena itu, kami menilai dia tepat apabila bicara mewakili Papua saat ini," kata Ijie.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua Markus Haluk juga memberikan dukungan kepada Natalius Pigai untuk menjadi menteri mewakili Papua.
"Kami ingin orang asli Papua di jajaran kabinet Jokowi-JK dan itu ada dalam sosok Natalius," ujarnya.
Markus mengatakan komitmen Natalius dalan membela HAM dan orang-orang kecil sangat sesuai dengan semangat perjuangan masyarakat Papua. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu