Suara.com - Polri menyatakan siap mengamankan jalannya sidang perdana Perkara Hasil Pemilihan Umum Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi yang akan berlangsung pagi ini, Rabu (6/8/2014) mulai jam 09.00 WIB.
"Mekanisme pengamanan untuk (sidang gugatan pilpres) di MK tentu ada. Sudah ada pengamanan untuk hakim konstitusi dan untuk lokasi juga sudah ada," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar, Rabu (6/8/2014).
Ia menyampaikan bahwa petugas polisi sudah beberapa kali latihan pengamanan persidangan gugatan pilpres di MK.
"Petugas kami sudah berlatih terus. Maka inilah saatnya untuk melaksanakan apa yang sudah pernah dilatihkan," ujarnya.
Adapun jumlah anggota Polri yang terlibat dalam operasi Marta Brata untuk pengamanan Pilpres 2014 secara keseluruhan adalah 253.000 orang.
Namun, untuk pengamanan di wilayah Jakarta, Polri mengerahkan sekitar 22.000 orang yang tersebar di beberapa pos pengamanan, termasuk untuk mengamankan sidang gugatan hasil pilpres di MK.
Boy mengaku sudah mendapatkan informasi mengenai massa yang akan datang untuk mengawal jalannya sidang di MK hari ini.
"Informasi tentang itu sudah ada, tetapi untuk jumlah (massa) kami masih tunggu pemberitahuan," kata dia.
Informasi tersebut, kata dia, dimanfaatkan untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi mengatasi kemacetan di jalan-jalan dan di sekitar wilayah gedung MK.
"Kami juga menyiapkan pengaturan agar tidak terjadi ketidaktertiban di dalam ruang sidang," katanya.
Kepala Biro Penerangan Umum Mabes Polri itu juga menyebutkan pengamanan sidang perdana PHPU Pilpres 2014 di MK dilakukan sejak pukul 07.00 WIB, namun para petugas kepolisian sudah mulai apel pukul 06.00 WIB.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan meskipun proses pilpres sudah selesai dengan ditetapkannya Jokowi-JK sebagai pemenang Pilpres 2014, proses pengamanan masih terus berjalan.
"Karena saat ini masih ada gugatan di MK yang diajukan oleh salah satu pasangan (capres-cawapres). Kami sudah siapkan pengamanan berlapis untuk persidangan di gedung MK, mulai dari ring luar gedung sampai ring empat," katanya.
Tidak hanya itu, menurut Sutarman, kepolisian juga akan memberi pengamanan bagi para hakim konstitusi yang terlibat dalam proses persidangan sengketa Pilpres 2014.
"Tempatnya kami amankan, dan hakimnya kami beri pengamanan juga, sehingga kami harap hakim konstitusi akan memutuskan berdasarkan fakta yang ada dan norma keadilan yang berlaku," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Trans Segara City Resmi Beroperasi, Tambah Pilihan Transportasi Nyaman Warga Bekasi ke Jakarta
-
Mendadak Ciut saat Ditangkap, Ini Wajah Pelaku Utama Penembakan Warkop di Tanah Abang
-
Heboh Tergeletak di Jalanan, PNS di Kepri Tewas Diduga Habis Berobat di RS
-
Kasus Influenza A Melonjak, Puan Maharani Imbau Masyarakat Jaga Kesehatan dan Disiplin Prokes
-
Pasokan Listrik 80 MVA dari PLN Perkuat Operasional Pabrik Baja di Banten
-
Bukan Tobat, 2 Residivis Kompak Bikin Lab Sabu di Apartemen Cisauk, Salah Satunya jadi 'Koki'
-
BNI Raih Green Warrior Award di ESG Now Awards 2025
-
Prediksi Cuaca Hari Ini: Waspada Cuaca Panas dan Potensi Hujan 18 Oktober 2025
-
Geger Di-bully Mahasiswa Unud usai Meninggal, Sosok Timothy Ternyata Aktivis Kampus!
-
Tanggapi Putusan MK, Komisi II DPR Siap Bentuk Lembaga Pengawas ASN Independen