Suara.com - Tim sukses pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Papua Barat siap membeberkan data dan bukti terkait pelaksanaan Pemilu Presiden 9 Juli 2014 dalam sidang lanjutan di Mahkamah Konstitusi di Jakarta, Senin (11/8/2014).
"Kami siap membeberkan data dan bukti dalam persidangan di MK hari ini," kata tim sukses Jokowi-JK Papua Barat Jimmy Demianus Ijie dalam pernyataan pers di Jakarta.
Dia mengemukakan data dan bukti yang akan disampaikan lengkap dalam bentuk uraian berdasarkan fakta di lapangan. "Lengkap mengenai peristiwa pada klausul yang digugat," katanya.
Selain dalam bentuk lembar kertas, menurut dia, data dan bukti yang siap disampaikan juga dalam bentuk flash disc.
Karena itu, pihaknya yakin akan mengalahkan gugatan yang dilayangkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terkait pilpres. Apalagi mengingat peristiwa atau kasus yang dijadikan alasan untuk menggugat harus dilandasi data dan bukti kuat.
"Peristiwa atau kasus yang dimaksud sebagai kecurangan itu dimana, kapan dan oleh siapa?" kata Jimmy yang juga Koordinator Gerakan Papua Optimis.
Jimmy yang merupakan tokoh pemekaran Provinsi Papua Barat pada periode 2004-2009 menjadi Ketua DPRD Papua Barat kemudian Wakil Ketua DPRD pada periode 2009-2014.
Pada Pemilu 9 April 2014 kiprah politiknya beranjak ke Senayan setelah menjadi caleg terpilih dari PDI Perjuangan sekaligus akan menjadi putra asli Papua Barat pertama yang menjadi anggota DPR RI. Sedangkan pada Pemilu Presiden 9 Juli 2014 dia menjadi tim sukses Jokowi-JK di Papua Barat dengan raihan kemenangan 70 persen. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Tak Hadir di Audiensi, Keluarga Arya Daru Minta Gelar Perkara Khusus Lewat Kuasa Hukum
-
Gus Yahya Staquf Diberhentikan dari Ketua NU, Siapa Penggantinya?
-
Kuasa Hukum Nadiem Makarim: Kasus Kliennya Mirip Polemik Tom Lembong dan Ira Puspadewi
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum