Suara.com - Seorang dosen yang diduga menjadi pelaku utama pembunuhan Lilik Sumarsih, seorang pegawai Koperasi RSUD Gambiran Kediri, ditangkap petugas Kepolisian Resor Kediri, Jawa Timur.
Pelaku yang berinisial Sus (50) diketahui masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) diketahui melakukan pembunuhan pada awal Ramadhan 2014.
"Tersangka berada di Balikpapan, menginap di sebuah pondok pesantren di daerah itu," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kediri AKP Edi Herwiyanto di Kediri, Senin (11/8/2014).
Ia mengatakan, polisi sempat menetapkan tersangka, Sus, pelaku pembunuhan Lilik Sumarsih dalam daftar pencarian orang (DPO) karena melarikan diri. Ia ternyata lari ke Lampung, Sumatera setelah pembunuhan tersebut.
Di Sumatera, tersangka sempat menghubungi istrinya dan meminta agar istri dan anak-anaknya menyusul ke Sumatera. Namun, karena diketahui petugas, akhirnya tersangka kembali melarikan diri.
Tersangka, kata dia, melarikan diri ke rumah temannya yang berada di Kalimantan. Awalnya, yang bersangkutan hanya berencana menginap tiga hari, tapi ternyata sampai satu pekan.
"Temannya ini mengetahui jika tersangka ternyata terlibat kasus pembunuhan, dan akhirnya diminta meninggalkan rumah temannya. Dari situ, tersangka akhirnya kembali melarikan diri dan menginap di sebuah pondok pesantren," ujarnya.
Di pondok pesantren, kata dia, tersangka membantu membersihkan masjid. Namun, karena pengurus pondok merasa curiga, akhirnya dilaporkan ke polisi.
Polres Kediri menangkap pelaku pembunuhan. Kasus itu bermotifkan adanya dendam dan asmara. Polisi menahan tiga pelaku, yaitu Pur (45) serta Har (25), serta Sum (43), warga Desa Senden, Kecamatan Kayen Kidul, dan terakhir pelaku utama Sus, juga berhasil ditangkap.
Polisi menjerat para pelaku dengan Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati atau pidana seumur hidup atau penjara maksimal 20 tahun. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Legislator Gerindra Beri Wanti-wanti Soal Alih Fungsi Lahan Sawah, Bisa Ancam Kedaulatan Pangan
-
Bongkar 'Praktik Kotor' di Daerah! Kemendagri Usul Dana Pilkada Pakai APBN
-
Rombongan Kapolda Papua Tengah Dihujani Tembakan OPM, Kasat Narkoba Nabire Terluka di Kepala!
-
Presiden Prabowo Beri Peringatan Keras: Menteri 'Nakal' Tiga Kali, Akan Di-Reshuffle
-
Prabowo Puji Kinerja Kepala BGN Kembalikan Dana MBG Rp 70 Triliun: Dia Patriot
-
Prabowo Subianto Sentil Oknum yang Kerap Besar-besarkan Kasus Keracunan MBG
-
Guru Takut Tegur Murid Merokok? Dilema HAM VS Disiplin Hancurkan Wibawa Pendidik
-
Keakraban Prabowo dan Trump Jadi Bahan Lelucon Jimmy Kimmel di TV Nasional
-
Blak-blakan di Sidang ASDP, Mantan Wakil Ketua KPK: Hapus Pasal 'Kerugian Negara'
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta