Suara.com - Sebanyak 65 warga daerah Pandeglang, Banten, terdeteksi masuk atau bergabung dengan paham "Islamic State of Iraq and Syria" (ISIS).
"Paham ISIS sudah masuk ke Pandeglang, dan dari hasil pemantauan yang kami ada sekitar 65 warga daerah ini masuk dalam gerakan itu," kata Kapolres Pandeglang AKBP Anwar Sunarjo menyatakan saat deklarasi penolakan gerakan ISIS di Pandeglang, Selasa (12/8/2014).
Warga yang tergabung dalam gerakan itu, kata dia, tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Pandeglang.
Dari hasil pengamatan, kata dia, warga yang bergabung dengan ISIS itu, yakni mereka yang tidak tahu dengan ajaran gerakan itu dan hanya tertarik karena ISIS mengatasnamakan agama Islam.
Untuk itu, Kapolres meminta tokoh agama, tokoh masyarakat dan alim ulama di daerah itu membantu menangkal berkembangnya gerakan ISIS di masyarakat.
"Kami mengajak kepada tokoh agama, tokoh masyarakat dan ormas Islam untuk terus membantu mencegah masuknya ISIS dan menyampaikan kepada masyarakat kalau gerakan itu tidak sesuai dengan syariat Islam serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujarnya.
Tokoh masyarakat Pandeglang HM Yusuf menyatakan sepakat untuk menolak gerakan ISIS dan siap membantu penyebaran ajaran tersebut di tengah masyarakat.
"Pemkab Pandeglang telah mendeklarasikan penolakan gerakan ISIS dan didukung oleh para ulama, jadi kami pun akan menolak masuknya ajaran itu, dan mengingatkan masyarakat agar tidak terpengaruh jika ada yang mengajak untuk bergabung," katanya.
Yusuf menyatakan selama ini juga telah menyampaikan pada masyarakat agar mewaspadai masuknya gerakan ISIS, karena perbuatan yang mereka lakukan sama sekali tidak sesuai dengan ajaran Islam.
"Dari pemberitaan di televisi para pengikut ISIS tidak segan untuk membunuh dan mengusir masyarakat, ini jelas tidak sesuai dengan ajaran Islam, walapun mereka mengatasnamakan Islam," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Anak Buah Nadiem Ikut Kembalikan Uang Korupsi Laptop Rp10 Miliar, Kejagung: Bukan Cuma dari Vendor
-
Istri di Kebon Jeruk Tega Potong Alat Vital Suami Hingga Tewas: Cemburu Buta Jadi Pemicu
-
Bongkar Kelamnya Budaya Riset Dosen, Mendiktisaintek: Yang Meneliti Cuma 30 Persen, Itu-itu Saja
-
Rekonstruksi Pembunuhan Bos Elpiji: Dendam Utang Jadi Adegan Berdarah di Kebon Jeruk!
-
Baru Sebulan Lebih Jabat Menkeu, Purbaya Dianggap Berkinerja Baik, Apa Rahasianya?
-
Donald Trump: Bertemu Xi Jinping Akan Menghasilkan Kesepakatan Fantastis!
-
Menteri Pigai Usulkan Aturan Jadikan Indonesia Negara Pertama yang Anggap Korupsi Pelanggaran HAM
-
Anggaran Riset Dosen Naik Rp3 Triliun! Tapi Ada 'Titipan' Prabowo, Apa Itu?
-
Ketua Partai Hijau Murka 11 Warga Penolak Tambang Divonis Bersalah: Muak dengan Peradilan Negeri Ini
-
Masuk Daftar Menteri Berkinerja Buruk, Natalius Pigai Sebut Lembaga Survei Tak Kredibel