Suara.com - Inggris akan mengirim sejumlah pesawat mata-mata untuk menyalurkan bantuan bagi para pengungsi yang terjebak di pegunungan Irak, setelah sebuah pesawat pembawa bantuan membatalkan misinya karena khawatir paket-paket bantuan yang dikirim menghantam kerumunan pengungsi.
Jet-jet tempur Tornado akan diposisikan di wilayah itu untuk memastikan bantuan kemanusiaan bisa sampai ke sasaran dengan aman, demikian diumumkan kantor perdana menteri Inggris.
"Kami sudah memutuskan untuk menempatkan sejumlah kecil Tornado di wilayah itu sehingga, jika dibutuhkan, bisa memanfaatkan kemampuan mata-matanya yang mumpuni untuk menciptakan situasi aman bagi upaya-upaya kemanusiaan," bunyi pernyataan itu.
Pasukan Daulah Islamiyah, yang sebelumnya dikenal dengan nama Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS), telah memerangkap ribuan warga berkeyakinan Yazidi di Irak ke pegunungan Sinjar.
Sebelumnya, pasa Senin pagi, juru bicara kantor perdana menteri Inggris, mengatakan upaya mengirim bantuan kemanusiaan ke para pengungsi harus dibatalkan di menit-menit terakhir.
"Terlalu banyak orang yang berlari menuju pesawat sehingga kami tidak bisa menurunkan bantuan karena khawatir akan menyebabkan jatuhnya korban jiwa," jelas juru bicara itu.
Inggris sejauh ini sudah mengirimkan bantuan berupa alat penyaring air minum dan lampu bertenaga matahari yang juga bisa berfungsi sebagai pengisi ulang baterai telepon seluler. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah