Suara.com - Dua orang remaja lelaki di Pasadena, Amerika Serikat, ditangkap setelah ketahuan hendak menghabisi nyawa tiga staf dan membantai murid sebanyak-banyaknya di sekolah mereka.
Dua remaja itu sudah diintai polisi semenjak rencana mereka dilaporkan oleh pihak sekolah kepada polisi hari Kamis pekan lalu. Mereka memang belum memiliki senjata. Namun mereka sedang berusaha mencari senjata.
Sersan Polisi Brian Solinsky yang memberikan keterangan terkait kasus itu tidak merinci seperti apa rencana dua remaja itu. Namun, menurut Brian, rencana mereka sudah spesifik dan juga sudah memiliki daftar target.
"Ini adalah contoh karyawan sekolah yang mendeteksi kelakuan mencurigakan," kata Brian.
"Informasi ini membantu mencegah terjadinya tragedi mengerikan," lanjutnya.
Polisi menemukan bukti bahwa dua remaja itu mencari senapan, senapan mesin, bom dan bahan peledak lainnya.
"Mereka mempelajari senjata, bagaimana cara menembak dan merakitnya," jelas polisi lainnya, Sersan Robert Bartl seperti dikutip Pasadena Star-News.
Berbekal bukti yang cukup, polisi menangkap kedua remaja tersebut pada hari Senin (18/8/2014). Salah satunya sempat menolak diamankan sehingga polisi harus membawanya secara paksa. Kini polisi masih menyelidiki kasus tersebut. (Huffington Post)
Berita Terkait
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Bawa Kasus ke Jakarta, Pengacara Ungkap Sederet Kejanggalan Kasus Penembakan 5 Petani di Pino Raya
-
Kuasa Hukum: Banyak Pasal Dipreteli Polisi dalam Kasus Penembakan 5 Petani Bengkulu Selatan
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus Eiger
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan