Suara.com - Pemimpin junta militer Jenderal Prayuth Chan-ocha resmi ditetapkan sebagai Perdana Menteri Thailand. Prayuth didukung oleh 191 anggota parlemen dari total 197 anggota parlemen yang hadir dalam proses pemilihan Perdana Menteri, Kamis (21/8/2014).
Prayuth menjadi satu-satunya kandidat untuk mengisi posisi Perdana Menteri sejak Yingluck Shinawatra diberhentikan oleh Mahkamah Konstitusi. Prayuth melakukan kudeta militer pada 22 Mei lalu. Kudeta dilakukan karena Thailand terus diguncang krisis politik yang diwarnai kasi unjuk rasa di jalanan.
Meski sudah disetujui oleh parlemen, penetapan Prayuth sebagai Perdana Menteri harus mendapat persetujuan dari Raja Bhumibol Adulyadej. Dukungan dari Raja merupakan bentuk formalitas dalam pemilihan Perdana Menteri Thailand.
Prayuth yang akan pensiun dari jabatannya sebagai panglima militer pada September nanti merupakan lawan politik dari Thaksin Shinawatra, mantan Perdana Menteri yang dijatuhkan pada 2006 lalu. Thaksin meninggalkan Thailand pada 2008 untuk menghindari dakwaan kasus korupsi. (AFP/CNA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Link CCTV dan Kapal Pelabuhan Merak untuk Pantau Arus Mudik Nataru 2025 Real-Time
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi