Suara.com - Sebelum namanya disebut-disebut sebagai tersangka kunci dalam pemenggalan dua jurnalis Amerika Serikat, ia adalah seorang penyanyi rap yang syair-syair dalam lagunya menyiarkan pesan yang suram.
Namanya Abdel-Majed Abdel Bary. Dengan nama panggung "L Jinny" dia terkenal sebagai rapper di Inggris. Beberapa lagunya bahkan diputar di radio BBC dan beredar luas di YouTube.
Tetapi setelah video pemenggalan dua jurnalis AS mengemuka di internet, masyarakat di Barat memberi dia julukan baru: "Jihad John". Dia diyakini sebagai algojo ISIS, kelompok bersenjata yang bercita-cita mendirikan Kekalifahan Islam di Irak dan Suriah, yang memenggal kepala mendiang James Foley dan Steven Sotloff.
Pejabat kepolisian dan intelijen Inggris, kepada surat kabar Sunday Times, mengatakan badan intelijen MI5 dan MI6 yakin bahwa Bary adalah militan ISIS yang terekam dan berbicara dalam video pemenggalan Foley dan Sotloff.
Tetapi sebelum rapper berusia 23 tahun itu meninggalkan kediaman bernilai jutaan dolarnya di London Barat dan berangkat ke Suriah tahun lalu, lirik-lirik lagunya sudah memberi petunjuk lahirnya kerisauan dalam diri Bary.
Misalnya dalam lagu "Overdose", yang diunggah ke YouTube pada Juni tahun lalu. Dalam lagu itu Bary bernyanyi tentang "seorang saudara yang hidup dalam damai" tetapi kemudian muncullah "hati yang hitam".
"Aku berjalan di kampung halaman, untuk mencari cinta. Dia menepuk pundak saya dan mengatakan tidak banyak (cinta) yang akan ditemukan, karena kita dikelilingi oleh hati-hati yang hitam," senandung Bary.
"Aku butuh sesuatu yang mempunyai arti lebih mendalam. Makanan untuk pikiran, dan yang akan membuat aku terus makan...Yeah, aku suka perasaan, (bahwa) dunia memusuhi aku."
Lirik lain menggambarkan latar belakang hidup Bary yang suram.
"Bagaimana kau bisa menilai apa yang tidak kau tahu? Bagaimana kau bisa mencintai apa yang tidak kau percaya? Ayah saya telah menerima hidupnya dan saya beruntung tidak dikurung dalam penjara."
Dalam lagu lain, yang berjudul "The Beginning", Bary bercerita tentang ayahnya yang berada dalam penjara.
"Aku bersumpah, di hari mereka datang dan menjemput ayah, aku bisa saja membunuh beberapa (orang), dan aku tidak akan berpaling lagi ke belakang. Membayangkan saat itu aku masih 6 tahun. Membayangkan apa yang akan aku lakukan dengan senjata berpeluru," bunyi lirik lagu itu.
Bary adalah putera seorang tersangka terorisme di New York, AS. Ayahnya yang kelahiran Mesir ditahan di AS karena disangka terlibat dalam pemboman beberapa gedung kedutaan AS di Kenya dan Tanzania pada 1998.
Syair-syair Bary memberikan bukti bagaimana seorang pemuda dari lingkungan yang baik menjadi pejuang garis keras.
Bary mulai berubah menjadi pemuda radikal setelah menerima ajaran Anjem Choudary, tokoh muslim garis keras di Inggris. Bary meninggalkan rumahnya tahun lalu. Kepada keluarganya dia mengatakan "rela meninggalkan segalanya demi Allah".
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
PSI Tapsel Salurkan Bantuan ke Sangkunur, Sejumlah Desa Masih Terisolasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional