Suara.com - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI-P) DPRD Jawa Tengah diminta berani mengkritisi kebijakan Gubernur Ganjar Pranowo sebagai salah satu bentuk pengawasan terhadap pemerintah. Permintaan tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Tjahjo Kumolo usai menghadiri Pendidikan dan Pelatihan Kader Madya DPD PDI-P Jawa Tengah di Semarang.
"Yang mengkritisi Gubernur jangan hanya dari partai-partai lain, termasuk Fraksi PDI-P juga harus berani mengkritisi," ujar Tjahjo di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (6/9/2014).
Namun dia menjelaskan cara penyampaian kritik Fraksi PDI-P DPRD Jateng kepada gubernur berbeda dengan partai lain yang bisa langsung terbuka ke media.
"Kalau Fraksi PDI-P ya ketemu empat mata, dan kalaupun harus terbuka dengan pers ya tidak ada masalah, toh itu juga aspirasi semua pihak," ujarnya.
Menurut dia, posisi anggota DPRD di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dengan gubernur atau wali kota itu sejajar dan tidak ada istilah bawahan.
"Kalau ada kebijakan yang tidak pas atau salah ya diingatkan dengan baik," katanya.
Menanggapi rumor hubungan Ganjar dengan Fraksi PDI-P di DPRD Jateng sedang tidak harmonis, Tjahjo mengatakan DPP tidak ingin mencampuri permasalahan di daerah. Alasannya, kader dan jajaran struktural partai di legislatif dinilai mampu melakukan komunikasi.
Salah satu yang memperkuat kabar ketidakharmonisan adalah ketika acara ramah tamah dan perpisahan dengan anggota DPRD Jateng periode 2009-2014 di Wisma Perdamaian, Senin (1/9/2014) malam. Acara yang digagas Ganjar Pranowo hanya dihadiri dua orang dari 22 anggota Fraksi PDI-P.
"Saya tidak melihat hubungan yang renggang, kalau ada dinamika yang lebih atraktif saya rasa sah-sah saja dan saya anggap itu bukan rumor tapi bagian dari sebuah dinamika, bukan fakta," tegasnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri