Suara.com - Rancangan Undang-Undang Pilkada yang sekarang sedang dibahas di DPR RI perlu dicermati sebagai ujian pertama bagi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Kegagalan menahan RUU ini akan menjadi gerbang banjirnya penggunaan instrumen politik DPR untuk merepotkan, bahkan melumpuhkan, kabinet periode 2014-2019.
Demikian dikatakan oleh anggota Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional, Alvin Lie Ling Piao, Kamis (11/9/2014).
Alvin Lie menambahkan dengan memperhitungkan sebaran haluan politik anggota DPD, sangat terbuka lebar kemungkinan terjadinya amendemen UUD yang dapat mengubah landasan-landasan negara dan sistem politik, termasuk sistem pemilihan dan pemberhentian Presiden dan Wakil Presiden.
"Sangat urgen bagi Jokowi-JK untuk segera berbenah memperkuat basis politiknya di DPR," kata Alvin Lie.
Menurut Alvin Lie bukan hanya untuk melindungi dan memuluskan pemerintahan, namun jauh lebih penting lagi untuk mencegah terjadinya perubahan-perubahan landasan dan sistem negara oleh kekuatan mayoritas DPR yang menjadi minoritas saat Pilpres 2014.
"Singkirkan ego pribadi para elite dan kepentingan politik pragmatis jangka pendek. Salah langkah pada hari-hari ini dapat menjadi awal perpecahan dan runtuhnya NKRI. Merdeka," kata Alvin Lie.
Salah satu pasal "panas" dalam RUU Pilkada adalah tentang mengubah mekanisme pemilihan kepala daerah. Sebelumnya kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat, bila pasal itu diubah sebagaimana keinginan partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih, maka nanti rakyat tidak bisa memilih langsung pemimpinnya lagi karena harus diwakilkan lewat DPRD.
Berita Terkait
-
Fadli Zon Minta Jokowi-JK Tak Merayu Partai Koalisi Merah Putih Untuk Gabung
-
Anggaran Rapat Rp18 Triliun, Jokowi: Masa Rapat Segitu, Itu Rapat Apa?
-
Belum Dilantik, Jokowi Belum Bisa Berbuat Apa-apa Soal Mobil Mercy untuk Menteri
-
Ahok Dipuji, Tapi Juga Diingatkan Jangan Terlalu Demonstratif
-
Ada Kemungkinan Demokrat Batal Dukung Pilkada Lewat DPRD
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional