Suara.com - Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi), mengkritisi adanya anggaran rapat untuk semua kementerian dalam satu tahun dan perjalanan dinas.
Diketahui, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015, menganggarkan Rp15 triliun untuk perjalanan dinas kementerian dan Rp18 triliun untuk rapat di seluruh kementerian.
"Masa rapat segitu, itu rapat apa? Sampai Rp18 triliun. Ya ketinggian sekali, masa sampai segitu, saya nggak ngerti. Ya rapat, kan nggak perlu makan, nggak perlu minum, cuma ngomong-ngomong. Tapi saya belum ngerti (anggaran itu)," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (10/9/2014).
Menurutnya, untuk rapat bisa menggunakan ruangan yang ada di kantor kementerian. Jadi, tidak perlu mewah-mewah.
Selain itu, dua pos anggaran ini, yang nantinya menurut Jokowi akan dipotong. Kata Jokowi, perlu efesiensi anggaran apalagi dalam kondisi cash flow saat ini yang cukup berat.
"Itu saya rasa yang akan dipotong, ya dana-dana seperti itu, Anggaran rapat. Perjalanan dinas. Angka segitu saya nggak ngerti. Perjalanan dinas berapa? Untuk apa? Hal-hal itu seperti itu yang perlu diefesiensikan. Apalagi cash flow kita dalam kondisi berat, memang harus dilihat secara detail kalau mau menganggarkan seperti itu, sesuatu harus dilihat secara detail. Sehingga bisa terlihat logis atau tidak logis. Nalar atau ga nalar," papar Jokowi.
Dalam anggaran rapat yang diperuntukkan bagi kementerian dan lembaga mencapai Rp 18,1 triliun. Hal itu disampaikan, Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto, usai melakukan pertemuan.
Hasto menerangkan, ada dua jenis rapat yang dimaksud, yaitu jenis pertama adalah rapat dalam kota yang besarannya mencapai Rp6,25 triliun. Sedangkan jenis yang ke dua, rapat luar kota yang besarannya mencapai Rp 11,9 triliun.
Selain alokasi anggaran tersebut, Tim Transisi juga menemukan bahwa jumlah biaya perjalanan dinas pada RAPBN 2015 mencapai Rp 15,5 triliun.
Berita Terkait
-
Belum Dilantik, Jokowi Belum Bisa Berbuat Apa-apa Soal Mobil Mercy untuk Menteri
-
Menteri Dikasih Jatah Mercedes Benz, Ahok: Bagus Dong
-
Pengamat: Jokowi Merekrut Calon Menteri Seperti Kontes Akademia
-
Jokowi: Kawasan Indonesia Timur Perlu Diperhatikan
-
Rencana Merger Kementerian di Kabinet Jokowi-JK Dinilai Efektif
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Di Hadapan Mahasiswa Unpad, Pramono Anung Tegaskan Pemimpin Tak Boleh Tersulut Emosi
-
Sule Kena Tilang Saat Bawa Double Cabin, Dishub DKI: Sudah Sesuai Prosedur
-
Gibran Disebut Cawapres Prabowo Lagi di 2029, PSI: Pernyataan Jokowi Powerfull
-
Tangis Nanik Deyang Minta Maaf soal Kasus Keracunan MBG Tuai Pro Kontra
-
PBNU Desak Penetapan Tersangka Korupsi Kuota Haji, KPK Sebut Pemeriksaan Masih Intensif
-
Apa Itu Cassandra Paradox? Bikin Rocky Gerung Walkout dari Talkshow dengan Relawan Jokowi
-
Isyana Bagoes Oka Dikabarkan Jadi Wakil Ketua Umum PSI, Kaesang Siap Umumkan
-
SMAN 62 Pastikan Farhan Masih Berstatus Siswa Aktif Meski Ditahan Polisi
-
Kementerian BUMN Bakal Tinggal Kenangan, Ingat Lagi Sejarahnya Sebelum Dihapus
-
Minta KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Haji, Awan PBNU: Jangan Digoreng Ngalor Ngidul