Suara.com - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok mengatakan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono belum menginstruksikan secara resmi kepada kader partai untuk mengubah sikap menjadi pendukung mekanisme pilkada langsung oleh rakyat.
"Pak SBY belum kasih arahan langsung. Pernyataan kemarin kan masih Youtube. Itu maknanya pencerahan untuk bangsa," kata Mubarok kepada suara.com, Rabu (17/9/2014).
Pada waktu mengeluarkan pernyataan mendukung pilkada langsung, kata Mubarok, posisi SBY bukan sebagai ketua umum, melainkan sebagai Presiden RI.
"Kalau bicara sebagai ketua umum kan mengundang semua kader. Itu bukan perintah, tapi wawasan," kata Mubarok.
Mubarok mengatakan di Youtube, SBY memberikan wawasan tentang pilkada langsung tetap harus dipertahankan. SBY mengatakan bahwa sistem tersebut masih memiliki banyak kekurangan. Ekses negatif yang muncul dari sistem tersebut, seperti money politic dan konflik horisontal, harus dicegah.
Oleh karena itu, sikap Fraksi Partai Demokrat di DPR sampai saat ini masih mendukung revisi RUU Pilkada dengan mekanisme pilkada lewat DPRD.
Mubarok juga mengatakan bahwa sekarang muncul beberapa opsi mekanisme pilkada. Misalnya, apakah gubernur dipilih DPRD, sedangkan bupati dan wali kota tetap dipilih langsung oleh rakyat.
Atau sebaliknya, gubernur dipilih langsung, sedangkan bupati dan wali kota dipilih lewat DPRD.
Menurut Mubarok, bila gubernur dipilih oleh DPRD bisa menguntungkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Karena mudah dikendalikan dibandingkan bila dipilih langsung oleh rakyat," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO