Suara.com - Saat ini, pembahasan RUU Pilkada di DPR sudah sampai pada tahap Tim Perumus dan Tim Sinkronisasi. Revisi mekanisme pilkada melalui DPRD masih terus dibahas oleh anggota DPR.
Posisi terakhir, enam fraksi tetap mendukung pemilihan gubernur dan bupati/wali kota dilakukan oleh DPRD. Keenam fraksi itu adalah Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan.
Fraksi yang menginginkan pilkada dilakukan secara langsung hanya Fraksi Hanura dan Fraksi PDI Perjuangan.
Sedangkan PKB ingin gubernur dipilih secara langsung, namun bupati dan wali kota tidak langsung atau diwakilkan ke DPRD.
Jika tidak menemukan titik temu, voting akan dilakukan dalam rapat paripurna pada 25 September 2014 nanti.
Oleh karena itu, untuk terus mendorong Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono konsisten mendukung mekanisme pilkada langsung, Koalisi Kawal RUU Pilkada akan membacakan "Surat Terbuka untuk SBY" #DukungPilkadaLangsung, hari ini, Selasa (16/9/2014) jam 13.00 WIB.
Surat suara akan dibacakan Koalisi Kawal RUU Pilkada di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Menurut siaran pers yang diterima suara.com, aksi ini akan didukung oleh sejumlah lembaga dari 24 provinsi di Indonesia. Lembaga-lembaga itu, antara lain ASTF Fitra Bengkulu, Kabahil Palembang, Puspa Lampung: KOAK dan Pusbik Jawa Barat, GGW Banten, YDRI Papua (Jayapura, Mimika), Kopel, Wamena, Forum Peduli Masyarakat Papua.
Seperti diketahui, SBY dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat mendukung pilkada langsung dengan catatan ekses negatif yang muncul, seperti money politic, dicegah. Bagi SBY, mekanisme tersebut merupakan buah dari demokrasi yang idealnya harus tetap dijaga.
Sikap politik SBY disampaikan secara hati-hati melalui video di Youtube yang diunggah akun “Suara Demokrat” dengan judul Posisi SBY dalam RUU Pilkada, pada Minggu (14/9/2014) malam.
Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari berharap sikap politik SBY akan menjadi keputusan Partai Demokrat, terutama di DPR.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
Terkini
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban