Suara.com - Sikap Partai Demokrat yang menunjukkan diri sebagai pemain kunci dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) di DPR semalam, dinilai sebagai pencitraan.
Hal itu dikatakan Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noor di Jakarta, Jumat (26/9/2014).
"Demokrat menjadi kunci dengan menunjukkan diri tidak mau ke mana-mana dan berusaha di tengah. Tapi bisa juga sikap ini adalah pencitraan saja," katanya.
Firman juga menyatakan, Partai Demokrat seolah merupakan mitra penting bagi Koalisi Merah Putih untuk memenangkan opsi pemilihan kepala daerah melalui DPRD.
Namun, penilaian berbeda mendukung pemilihan langsung dengan mengajukan persyaratan, telah membuat situasi berbalik dengan memberikan angin segar bagi koalisi PDI Perjuangan.
"Ternyata, opsi yang diusulkan Partai Demokrat tidak dipilih. Meskipun ada dukungan dari PDI Perjuangan dan ada kesepakatan saat lobi, Demokrat tetap 'walk out'. Hal itu jelas berat bagi PDI Perjuangan," tuturnya.
Hal itu, menurut Firman, kemungkinan akan menjadi ciri khas bagi Partai Demokrat. Karena sudah pernah ada rekam jejak seperti itu, bukan tidak mungkin Partai Demokrat akan mengulang sikapnya tersebut.
"Namun, di DPR periode berikutnya Demokrat tidak sekuat sebelumnya karena hanya memiliki 61 kursi. Mungkin Demokrat akan membuat cerita lain lagi," katanya.
DPR akhirnya menyetujui RUU Pilkada untuk disahkan menjadi undang-undang dengan pemilihan dilakukan oleh DPRD. Keputusan itu diambil melalui voting setelah musyawarah yang beberapa kali diskors untuk lobi antarfraksi tidak mencapai kata mufakat.
Sidang paripurna DPR untuk menyetujui RUU tersebut berjalan cukup alot dan berlangsung hingga dini hari. Fraksi Partai Demokrat sempat mengusulkan pemilihan langsung dengan 10 persyaratan, salah satunya adalah calon kepala daerah diseleksi terlebih dahulu di DPRD. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Kapolri Update Ledakan SMAN 72: 29 Siswa Masih Dirawat, Total Korban 96 Orang
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Uang Rp 1000 Jadai Rp 1, Apa Maksudnya?
-
Jokowi Dukung Gelar Pahlawan, Gibran Puji-puji Jasa Soeharto Bapak Pembangunan
-
Polisi Temukan Serbuk Diduga Bahan Peledak di SMAN 72, Catatan Pelaku Turut Disita