Suara.com - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ditengarai telah menggunakan senjata kimia dalam pertempuran merebut kota Kobane di Suriah dari pejuang Kurdi. Kelompok militan itu diyakini telah merebut 2/3 wilayah di kota Kobane.
Bukti tentang senjata kimia yang digunakan oleh pasukan ISIS terhadap pejuang Kurdi diungkapkan dalam laporan The Middle-East Review of International Affairs (MERIA). Dalam laporan itu diperlihatkan foto dari pejuang Kurdi yang tewas dalam pertempuran melawan ISIS.
Jenazah pejuang Kurdi itu telah dianalisis oleh ahli dari Israel untuk mengetahui jenis senjata kimia yang digunakan oleh kelompok ISIS. Dari hasil analisis tersebut, ISIS diyakini menggunakan gas mustard dalam pertempuran melawan pejuang Kurdi.
Gas mustard ini bisa membuat tubuh melepuh. Dari tiga jenazah yang dianalisi oleh ahli dari Israel, tidak ada tanda-tanda peluruh di tubuh pejuang Kurdi itu. Namun, tubuh mereka melepuh di sejumlah bagian yang menunjukkan telah terjadi penggunaan senjata kimia.
Senjata kimia bisa membunuh lawan tanpa adanya tanda-tanda luka atau pendarahan di luar. Kelompok ISIS diyakini telah mengambil senjata kimia dari salah satu pabrik milik pemerintah Suriah. Pemerintah Suriah ditengarai mempunyai 16 pabrik yang membuat senjata kimia.
Selain dari pabrik di Suriah, kelompok ISIS kemungkinan mengambil senjata kimia dari fasilitas senjata kimia yang dulu dibangun Presiden Saddam Hussein di Muthanna, Irak. Pada Juni lalu, ISIS sudah menguasai fasilitas di Muthanna dari tentara Irak. Fasilitas itu diyakini mempunyai 2.500 roket yang membawa senjata kimia seperti gas sarin dan mustard. (IBTimes)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta