Suara.com - Presiden terpilih Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan memberlakukan kebijakan tegas untuk menjaga kedaulatan negara. Hal itu ia sampaikan dalam sebuah wawancara eksklusif pertamanya dengan media Australia, Fairfax Media.
Dalam wawancara yang dimuat di Sidney Morning Herald hari Sabtu (18/10/2014), Jokowi mencontohkan pelanggaran perbatasan laut oleh Angkatan Laut (AL) Australia. Di bawah pemerintahan Perdana Menteri Tony Abbott, kapal-kapal AL Australia pernah beberapa kali dengan leluasanya melenggang masuk ke perairan Indonesia ketika menggiring balik perahu-perahu para pencari suaka.
"Kami akan memperingatkan bahwa hal ini tidak dapat diterima," kata Jokowi.
"Kita punya hukum internasional, Anda harus menghormati hukum internasional," lanjut lelaki yang akan segera dilantik menjadi Presiden RI pada 20 Oktober mendatang.
Kendati demikian, Jokowi juga menyampaikan niatnya untuk mempererat hubungan di antara kedua negara. Jokowi ingin membangun kembali kerja sama dalam bidang keamanan yang sempat rusak lantaran terbongkarnya aksi penyadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan ibu negara Ani Yudhoyono oleh badan intelijen Australia.
Untuk pertama kalinya pula, Jokowi mengatakan akan membuka jalan kerja sama keamanan yang saling menguntungkan dengan Australia, termasuk kerja sama dalam memerangi terorisme.
Tak cuma dalam bidang keamanan, Jokowi juga bertekad meningkatkan kerja sama perdagangan, investasi, termasuk hubungan personal.
"Ketika investor datang kepada saya mereka selalu mengeluhkan empat hal. Mereka menanyakan subsidi bahan bakar; kedua, mereka menanyakan soal reformasi birokrasi, lisensi usaha, izin usaha; ketiga, mereka menanyakan soal infrastruktur - jalur kereta api, pelabuhan laut, jalan tol; dan keempat, mereka menanyakan tentang pembangkit listrik," kata Jokowi.
Jokowi yakin, dengan pengalamannya sebagai pengusaha furniture, dirinya akan mampu mengatasi segala permasalahan tersebut dan menarik investor masuk ke Indonesia.
"Jadi saya yakin jika saya bisa menyelesaikan masalah-masalah ini, para investor akan datang. Saya pengusaha, jadi saya tahu bagaimana caranya mengatasi masalah ini," tutup Jokowi.
Jokowi akan dilantik oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada hari Senin, 20 Oktober 2014. Acara pelantikan Jokowi bakal dihadiri berbagai pihak, termasuk Perdana Menteri Tony Abbott yang namanya ada di deretan tamu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
Kompak di Wisuda FKUI, Momen Sri Mulyani dan Retno Marsudi Rayakan Putra Jadi Dokter Spesialis Top!
-
Anti Gagal! Panduan Lengkap SSCASN 2025: Dari Buat Akun Hingga Tips Jitu Lolos CPNS dan PPPK
-
Contoh Singapura dan Filipina, DPRD DKI Diminta Dukung Rencana IPO PAM Jaya
-
Mabes TNI Ungkap Motif Kopda FH di Balik Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN
-
Tergiur Uang Haram, Kopda FH Rela Jadi 'Makelar' Pembunuhan, Dibayar Berapa?
-
Kopda FH, Tersangka Pembunuhan Kacab Bank BUMN Ternyata Sudah Desersi dari Satuan
-
Terbongkar! Oknum TNI Jadi Perantara Penculikan dan Pembunuhan Sadis Kacab Bank BUMN, Kini Ditahan
-
Misteri 'Perintah Maut' untuk Kopda FH: TNI Irit Bicara Soal Dalang di Balik Pembunuhan Kacab Bank
-
Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba