Suara.com - Suryadharma Ali (SDA) mengklaim dirinya masih menjabat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). SDA kembali menegaskan, Muktamar PKB yang dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober di Surabaya tidak sah.
Muktamar yang dihadiri oleh sebagian DPP dan DPW tersebut dinilai tidak sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).
"Tidak sah, karena dari sisi siapalah yang punya kewenangan menyelenggarakan muktamar berdasarkan AD/ART, dan itu adalah ketua umum yang bertugas,” kata Suryadharma Ali di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa(21/10/2014).
Ia menambahkan, pembantu ketua umum tidak boleh mengambil inisiatif memutuskan diselenggarakannya muktamar.
“Jadi mana mungkin administratur dan pembantu ketum melaksanakan muktamar. Bukan mereka yang mengambil inisitaif," tegasnya.
Selain dari segi kewenangan menyelenggatakan muktamar, SDA juga menilai bahwa waktu pelaksanaan muktamar di Surabaya kemarin tersebut melanggar ketentuan AD/ART. Karena menurutnya, untuk melaksanakan muktamar harus selambat-lambatnya setahun setelah pemerintahan baru terbentuk.
“Namun kalau kita perhatikan, tangggal 15 Oktober kemarin merupakan waktu di mana Jokowi -JK belum dilantik secara resmi sebagai presiden,” tambahnya.
Dan berdasarkan keterangannya bahwa kehadirannya di Hotel Sultan saat ini adalah untuk membahas muktamar yang dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober kemarin dengan agenda mendengarkan penjelasan dari Ketua Majelis Syariah dan Ketua Mahkamah Partai.
Seperti diketahui hasil mukatamar Surabaya lalu menempatkan Romahurmuziy sebagai Ketua Umum PPP yang baru menggantikan Suryadharma Ali yang sudah ditetapkan sebagai tersangka penyelenggaraan dana haji 2012-2013 oleh KPK. [Nikolaus Tolen]
Tag
Berita Terkait
-
Menakar Masa Depan PPP Pasca Dualisme
-
Konsolidasi PPP: Mardiono dan Din Syamsuddin Bahas Kebangkitan Politik Islam untuk Persiapan 2029
-
Perti Dukung Penuh Kebangkitan PPP di Bawah Kepemimpinan Mardiono
-
Gus Yasin Buka Kartu: 'Dalang' Islah PPP Ternyata Caleg, Istana Tak Ikut Campur
-
Misteri 'Orang Baik' Penengah Konflik PPP, Siapa Sosok di Balik Islah Mardiono-Agus Suparmanto?
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti