Suara.com - Delapan orang terluka dan seorang bayi tewas ketika seorang warga Palestina menabrak pejalan kaki di Yerusalem, di dekat lampu peringatan perlintasan kereta. Polisi kemudian menembak penabrak yang melarikan diri.
Polisi Israel mengatakan pelaku tabrakan adalah Abdel-Rahman Shaloudi (21), warga Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur. Polisi Israel juga menyebut serangan sebagai "aksi terorisme" dan langsung menurunkan pasukan untuk mengantisipasi bentrokan di tempat yang menjadi salah satu pusat konflik dengan Palestina.
Dalam video yang ditayangkan di media-media Israel ditunjukkan Shaloudi yang sudah berbaring di tanah dan seorang polisi mengarahkan pistol kepadanya.
"Kami memastikan bahwa ini adalah serangan teroris. Pengemudi...adalah warga Silwan dan punya latar belakang teroris. Ia pernah dipenjara karena terkait aksi terorisme," kata juru bicara kepolisian Israel, Micky Rosenfeld.
Dua orang pejalan kaki yang menjadi korban dalam peristiwa itu dalam mengalami cedera para dan dirawat di rumah sakit setempat.
Adapun bayi yang tewas baru berusia tiga bulan. Saat ditabrak bayi itu berada dalam kereta bayi. Bayi perempuan itu dimakamkan pada Rabu malam (22/20/2014).
Silwan merupakan salah satu lingkungan di perbatasan dengan kota tua Yerusalem dan sering menjadi titik bentrokan antara Israel dengan Palestina. Bentrokan dipicu oleh pembangungan pemukiman Yahudi di wilayah yang didiami oleh warga Palestina.
Setelah peristiwa itu bentrokan antara polisi dengan warga Silwan tidak terhindarkan. Warga melempari polisi dengan batu dan bom molotov, yang dibalas Israel dengan gas air mata dan bom asap.
Belum ada kelompok di Palestina yang mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa itu, tetapi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sudah menunding Presiden Palestina, Mahmoued Abbas dan kelompok Hamas sebagai dalang serangan itu.
"Serangan teroris seperti yang terjadi hari ini di Yerusalem adalah serangan yang biasa dilakukan Hamas, mitra Presiden Abbas dalam pemerintahan Palestina," tuding Netanyahu. (Reuters)
Berita Terkait
-
5 Potret Miss Palestina dengan Gaun Bergambar Al-Aqsa, Bikin Dunia Terpukau
-
Legislator PKB Beri Peringatan Keras ke Prabowo: Awas Jebakan Israel di Misi Pasukan Perdamaian Gaza
-
Suara Lantang Pep Guardiola Dukung Palestina: Dunia Jangan Tutup Mata
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia Heimir Hallgrimsson Sebut Israel Layak Disanksi
-
Profil Melanie Shiraz, Miss Israel 2025 yang Jadi Sorotan karena Tatapan ke Miss Palestina
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional