Pemerintah Korea Utara dikabarkan mengeksekusi mati sedikitnya 50 orang, termasuk beberapa pejabat partai, di depan umum tahun ini. Penyebabnya, diduga lantaran mereka menonton opera sabun.
Lansiran Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS), negara pimpinan Kim Jong-un itu telah mengeksekusi mati sekitar 10 pejabat dari Partai Pekerja Korea karena menonton acara opera sabun yang ditayangkan Korea Selatan. NIS menyebut, para pejabat itu adalah orang-orang yang didakwa dalam kasus suap dan diduga main perempuan.
Menurut kantor berita Yonhap, orang-orang tersebut disebut-sebut pula dekat dengan Jang Song-thaek, paman Kim Jong Un yang dieksekusi mati beberapa waktu lalu.
Di Korea Utara, semua televisi dan media dikendalikan dan diawasi oleh negara. Akses internet juga dibatasai. Namun, meski diawasi ketat, acara-acara dan film asing, termasuk opera sabun dari negeri tetangga Korea Selatan, justru kian populer di kalangan warga Korea Utara.
Sebagian orang diyakini secara diam-diam menontonnya lewat fasilitas streaming internet. Sementara sebagian lainnya menonton lewat keping DVD, kaset video, atau USB yang diselundupkan ke pasar gelap.
Menurut Chung, seorang pembelot asal Korea Utara mengaku sudah lama menjadi penyelundup barang-barang itu ke Korea Utara. Menurutnya, warga laki-laki Korea Utara, sama seperti di belahan bumi manapun, menyukai film-film action, sementara kaum perempuannya menggemari acara opera sabun dan drama.
Korea Utara melarang 24 juta warganya menonton acara asing karena takut pengaruh buruk dari luar akan mengikis ideologi yang diagung-agungkan oleh pemerintahan diktaktor mereka. Siapapun yang tertangkap atau mendistribusikan material semacam itu akan dianggap melawan negara dan dihukum, bisa berupa hukuman penjara atau kerja paksa. (Independent)
Berita Terkait
-
Hajar Belanda, Korea Utara Juara Piala Dunia U-17 Putri 2025
-
Misteri Lawatan Trump ke Asia: Sinyal Kejutan dari Korut, Kim Jong Un Sudah Menanti?
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Berpeluang Disalip Korea Utara
-
Viral Jejak Kim Jong Un Dihapus Usai Bertemu Putin di China, Bawa Toilet ke Luar Negeri!
-
Bangga Prabowo Subianto Berdiri Sejajar Macan Dunia, Titiek Soeharto Malah Digoda Netizen
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, DPR Beri Catatan: Harus Dipastikan Agar Tak Jadi Malapetaka
-
Agustus 2026, Prabowo Targetkan 2.500 SPPG Beroperasi di Papua
-
Nasib 6 Polisi Pengeroyok Matel Kalibata di Ujung Tanduk, Sidang Etik Digelar Hari Ini
-
Sejumlah Tiang Listrik di Tebet Miring, Warga Khawatir Roboh Diterpa Angin Kencang
-
Sultan Dorong Ekstensifikasi Sawit di Papua dengan Tetap Jaga Keseimbangan Ekologis
-
Jakarta Tumbuh, Warga Terpinggirkan: Potret Ketimpangan di Pulau Pari, Marunda, dan Bantargebang
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Serikat Pekerja: Rumus UMP 2026 Tidak Menjamin Kebutuhan Hidup Layak
-
Peringati Hari Migran Internasional, KP2MI Fokuskan Perhatian pada Anak Pekerja Migran
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?