Suara.com - Prancis menyerukan Burkina Faso untuk tenang dan menahan diri setelah para demonstran mengamuk marah atas rencana Presiden Blaise Compaore memperpanjang kekuasaan yang membakar gedung parlemen.
"Kami menyerukan untuk kembali, untuk tenang dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri," kata seorang juru bicara kementerian luar negeri pada Kamis (30/10/2014), waktu setempat.
Juru bicara itu mengatakan bahwa Prancis "memberikan perhatian besar" pada kerusuhan di bekas negara jajahannya itu. "Kami menyesalkan kekerasan yang terjadi di dalam dan sekitar parlemen," tambah juru bicara itu.
Kementerian itu mengatakan ada sekitar 3.500 warga Prancis di negara Afrika Barat itu dan bahwa para pejabat kedutaan "dalam kontak permanen dengan masyarakat Prancis untuk memberitahu mereka tentang bagaimana situasinya berkembang".
Menurut laporan Reuters dari Ouagadougou, ribuan pengunjuk rasa menyerbu gedung parlemen Burkina Faso dan membakar gedung itu Kamis, menjelang pemungutan suara untuk mosi yang akan memungkinkan presiden ikut bertanding dalam pemilihan ulang.
Massa kemudian bergerak menuju kantor perdana menteri sementara helikopter pemerintah berputar-putar di atas dan menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa, kata saksi mata.
Para legislator akan melakukan pemungutan suara pada Kamis, rencana yang diajukan pemerintah untuk mengubah konstitusi yang akan membolehkan Presiden Blaise Compaore bertanding dalam pemilu ulang tahun depan. Ia seharusnya tidak ikut pemilu lagi karena batas maksimal memerintah hanya dua periode.
Sebagian besar perwakilan belum tiba saat pendemo memasuki bangunan itu. "Kami melakukan ini karena Blaise mencoba berkuasa terlalu lama, Kami sudah lelah menghadapi dia," kata Seydou Kabre, salah satu pendemo yang juga tengah bergerak menuju kantor perdana menteri.
"Kami ingin perubahan. Dia harus pergi!" Pengunjuk rasa menduduki gedung parlemen setelah polisi mulai melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan mereka. Saksi mata mengatakan saat massa semakin bertambah, polisi dipaksa mundur. (Antara/AFP)
Berita Terkait
-
Klasemen Grup E Piala Dunia U-17 2023: Amerika Serikat dan Prancis Rebutan Jadi Juara Grup
-
Menang Tipis di Matchday Kedua, Gonzalo Segares Akui Amerika Serikat Kewalahan Hadapi Burkina Faso
-
Tampil Apik di Piala Dunia U-17, Kapten Amerika Serikat Mengaku Banyak Belajar dari Messi
-
Hasil Piala Dunia U-17: Bungkam Burkina Faso, Amerika Serikat Puncaki Grup E
-
Kisah Brahima Traore, Eks Persib Bandung yang Kini Latih Burkina Faso U-17 di Piala Dunia U-17 2023
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'