Suara.com - Dunia Rami Halperin hancur ketika anaknya menjadi korban aksi bom bunuh diri di Yerusalem, 17 tahun lalu. Namun, dia tidak mau berlarut-larut dalam kesedihan. Warga Israel itu memilih untuk bergabung dengan organisasi yang bernama Parent’s Circle Families Forum.
Organisasi ini beranggotakan warga Israel dan Palestina yang kehilangan anak-anaknya akibat konflik berkepanjangan.
“Ketika pertama kali bergabung dengan organisasi itu, saat itulah untuk kali pertama saya bertemu dengan warga Palestina sebagai seorang manusia biasa dan bukan sebagai sosok kriminal atau juga pekerja di jalanan atau teroris tetapi murni manusia biasa yang juga menanggung beban yang sama dengan saya. Sejak itu, kehidupan saya berah. Ketika itu, usia saya 47 tahun dan saya belum pernah bertemu dengan warga Palestina sebagai manusia biasa sebelumnya,” kata Rami.
Kini, Rami telah berkeliling dunia untuk mendesak semua orang yang terkena dampak dari konflik itu agar melihat korban dari dua sisi. Dia yakin, jalan untuk menuju perdamaian dimulai dengan perubahan hati.
Dari laman resminya, Parent’s Circle Families Forum (PCFF) adalah organisasi yang didirikan secara bersama-sama oleh 600 keluarga dari Israel dan Palestina. Semua anggotanya kehilangan keluarga dekatnya akibat konflik berkepanjangan itu.
Aktivitas yang dilakukan oleh para anggota PCFF membuktikan bahwa rekonsiliasi antara warga Palestina dengan Israel bukanlah hal yang tidak mungkin. Anggota organisasi itu melakukan edukasi dan juga pertemuan dengan media untuk menyebarkan ide mereka tentang upaya rekonsiliasi.
PCFF didirikan pada 1995 oleh Yitzhak Frankental dan juga sejumlah keluarga Israel. Pada 1998, pertemuan pertama dilakukan dengan keluarga Palestina yang membahas upaya untuk melakukan dialog dan juga toleransi. Pada tahun 2000, anggota PCFF bertambah dengan masuknya keluarga dari Palestina dari Tepi Barat dan juga Yerusalem Timur.
Organisasi dikelola oleh staf yang profesional di mana warga Israel dan Palesina saling bekerja sama di dua kantor, warga Palestina mempunyai kantor di El’ram dan Israel di Ramat Ef’al, Tel Aviv. (AFP/CNA)
Tag
Berita Terkait
-
Pidato di Peringatan KAA ke-70, Megawati: Kemerdekaan Palestina Harus Penuh, Tanpa Tawar-Menawar!
-
Thom Yorke Vokalis Radiohead Kapok Manggung di Israel: Ngeri, Gak Mau Lagi
-
Siap Terjunkan Pasukan Perdamaian ke Gaza, TNI AD Tunggu Komando Prabowo
-
Heboh WN Israel Punya KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Cecar Sang Bupati
-
Geger WNA Israel Punya KTP Cianjur, Bupati Tegaskan 100 Persen Palsu: NIK Tak Terbaca Sistem
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
Geledah Rumdin Gubernur Riau Abdul Wahid usai Tersangka, KPK Cari Bukti Apa Lagi?
-
Miris! Kakak Adik di Kendal 2 Minggu Cuma Minum Air, Tidur Bersama Jasad Ibu Demi Wasiat
-
Terbongkar! Segini Uang 'Jatah Preman' yang Diterima Gubernur Riau, KPK Beberkan Alirannya
-
Warga Protes Bau Tak Sedap, Pemprov DKI Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
-
Pasca OTT, KPK Bergerak Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Gubernur Riau Plesiran ke Inggris-Brasil Pakai Duit 'Jatah Preman', Mau ke Malaysia Keburu Diciduk
-
Soeharto Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional? Legislator Minta Penilaian Berimbang dan Komprehensif
-
Lewat 1x24 Jam Pasca-OTT, Dalih KPK Baru Umumkan Gubernur Riau Tersangka: Masalah Teknis, Bukan...
-
Bappenas Sebut Penerapan Manajemen Risiko Menjadi Arah Baru Dalam Tata Kelola Pembangunan Nasional
-
Adies Kadir Lolos Sanksi Etik MKD Dinilai Kabar Baik, Golkar: Konstituen di Dapil Pasti Ikut Senang