Kepolisian Daerah Provinsi Riau masih memburu EP seorang dari tiga pelaku perampokan yang menembak petugas Opsnal Reserse Kriminal Polsek Senapelan, Pekanbaru, Bripka Aryanto Bahari hingga tewas.
Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo lewat pesan elektronik yang diterima Minggu (9/11/2014) malam mengungkapkan, kejadian berawal ketika Bripka Aryanto Bahari bersama enam orang anggota lainnya sedang mengintai para pelaku perampokan yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Waktu itu, demikian Guntur, EP bersama dua orang rekannya sedang berada di sebuah toko baju yang berlokasi di Jalan Kulim, berdekatan dengan Simpang Jalan Kuras, Kecamatan Sebapelan, Pekanbaru.
Saat itu, kata dia, anggota juga telah memprediksi seorang pelaku memiliki senjata api jenis rugermini yang telah dimodifikasi.
Bripka Aryanto bersama enam orang rekannya pada pukul 16.00 WIB kemudian melakukan penyergapan di TKP dan berhasil meringkus dua tersangka yang tidak disebutkan identitasnya.
Namun pelaku EP, kata Guntur, melakukan perlawanan hingga terjadi kontak fisik dengan Bripka Aryanto dan seorang rekan anggota, sampai akhirnya pelaku meletuskan senjata api hingga peluru panas menembus dada korban.
Seusai melakukan penembakan, kata dia, pelaku EP berhasil kabur sementara Bripka Aryanto Bahari sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara yang berjarak sekitar lima kilometer dari lokasi penembakan. Namun, jiwanya tidak berhasil diselamatkan karena luka yang parah.
"Peluru menembus dada Bripka Aryanto hingga dia akhirnya tewas," kata AKBP Guntur.
Dalam peristiwa penggerebekan itu, Guntur mengatakan ada seorang anggota Polri lainnya yang juga mengalami luka, dan saat ini masih dalam upaya visum di rumah sakit kepolisian.
Sementara pelaku penembakan, lanjutnya, sejauh ini masih dalam pengejaran, dan terhadap saksi-sasksi termasuk dua tersangka yang telah diamankan, akan diperiksa secara marathon.
"Anggota juga mengamankan barang bukti yakni mobil jenis Toyota Avanza warna hitam tanpa nomor polisi," katanya.
Dalam pesan tersebut, Guntur menjelaskan EP dan dua orang yang ditangkap merupakan pelaku perampokan yang telah lama diincar, namun tidak merincikan kasus yang dimaksud. (Antara)
Berita Terkait
-
19 Pertimbangan Hakim yang Memberatkan Hukuman Kopda Bazarsah Hingga Divonis Mati
-
Tembak 3 Polisi di Arena Judi Sabung Ayam, Kopda Bazarsah Kini Hadapi Vonis Mati
-
6 Fakta Tragedi Sabung Ayam Way Kanan: Vonis Mati, Pembelaan Diri, dan Banding Kopda Bazarsah
-
Isak Tangis Keluarga 3 Polisi Way Kanan Iringi Vonis Mati Kopda Bazarsah
-
7 Fakta Tragedi Way Kanan: Oknum TNI Bantai 3 Polisi di Arena Sabung Ayam, Dituntut Mati
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota
-
Komisi III DPR Dukung Rencana Prabowo Bentuk Tim Reformasi Polri