Suara.com - Penyelidik di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengungkapkan, bukti-bukti untuk menangkap pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia sudah cukup.
Hal itu diungkapkan pelapor khusus PBB untuk HAM di Korea Utara, Marzuki Darusman. Komentar tersebut menjadi yang paling keras yang pernah dilontarkan oleh pejabat di PBB terkait dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan Kim di Korea Utara.
Berdasarkan laporan PBB pada 17 Februari lalu, pemimpin militer di Korea Utara termasuk Kim bisa dihadapkan ke pengadilan internasional karena memerintahkan penyiksaan yang sistematis, membuat warga keklaparan dan juga melakukan pembunuhan yang hampir sama dengan era Nazi.
“Laporan itu sudah cukup untuk memperlihatkan tanggung jawab serta pelanggaran HAM yang dialkukan oleh satu orang yang menjadi pembuat kebijakan di negara itu,” kata Marzuki.
“Kali ini kita dalam posisi bahwa bukti-bukti yang ada menunjuk kepada pemimpin tertinggi Korea Utara atas pelanggaran HAM masif di sana,” jelasnya.
Resolusi PBB yang dirancang oleh Uni Eropa dan Jepang mendesak agar membawa Korea Utara ke Pengadilan Kriminal Internasional atas kejahatan terhadap kemanusiaan. Namun, resolusi itu tidak menyebutkan nama Kim. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
-
Jakarta Disebut Sebagai Kota Terpadat di Dunia, Bagaimana Agar Tetap Nyaman Dihuni?
-
PBB Nobatkan Jakarta Kota Terpadat Dunia, Gubernur Pramono: Itu Salah, Mungkin...
-
PBB Sebut Jakarta Kota Terpadat Dunia, Rano Karno Curiga Ada Jebakan Aglomerasi?
-
Potret Ratu Maxima Saat Menyapa Pekerja Garmen di Sragen
-
Tetapkan Fatwa Pajak Berkeadilan, MUI Soroti PBB Rumah Huni yang Mencekik hingga Pajak Kendaraan
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
Terkini
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara
-
Mendagri Minta PKK Papua Pegunungan Pastikan Program Tepat Sasaran
-
Geger Tragedi Alvaro, Aturan Lapor Anak Hilang 1x24 Jam Masih Relevan?
-
Anggota Komisi IV Bela Raja Juli, Sebut Menhut Cuma Kebagian 'Cuci Piring' Soal Kerusakan Hutan
-
Mendagri: Digitalisasi Bantuan Sosial Dibutuhkan untuk Ketepatan Sasaran Penyaluran