Suara.com - Dua pulau yang menjadi habitat orangutan Indonesia yakni, Kalimantan dan Sumatera kini semakin banyak ditemukan penebangan liar, alih fungsi lahan, pembakaran hutan.
Setiap hari orangutan kehilangan tempat tinggalnya. Data yang dihimpun Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) menemukan bahwa populasi orangutan borneo telah berkurang sebanyak 75 persen sejak 1970.
Untuk menyelamatkan populasi orangutan yang masih tersisa, Yayasan BOS mengusung kampanye # ClimbForOrangutan atau memanjat untuk orangutan melalui sosial media.
Jamartin Sihite, CEO Yayasan BOS mengatakan kampanye ini mengajak masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dan mendukung konservasi orangutan agar tidak punah.
"Cara yang paling mudah melalui donasi dan adopsi. Melalui program ini, setiap orang bisa melakukan tindakan nyata dalam melestarikan keberlangsungan hidup orangutan," ujarnya di Jakarta, baru-baru ini.
Orangutan, lanjut Jamartin, merupakan spesies ikonik Indonesia yang memiliki fungsi sebagai penjaga ekosistem. Tak hanya orangutan, manusia juga membutuhkan hutan sebagai sumber udara bersih yang mengandung oksigen, sehingga sudah seharusnya manusia tidak berdiam diri melihat kondisi yang dialami oleh Orangutan.
Anda yang tertarik untuk berpartisipasi dalam kampanye ini, cukup mengabadikan pose memanjat Anda lalu upload ke Facebook BOS Foundation dan Twitter @bornean_ou. Jangan lupa sertakan hashtag #ClimbForOrangutan.
Selain itu Anda juga bisa ikut berdonasi atau menjadi orangtua asuh dari orangutan yang direhabilitasi yayasan ini. Untuk info lebih lanjut kunjungi www.orangutan.or.id.
Tag
Berita Terkait
-
Otaknya Nggak Kalah Sama Manusia! Ini 10 Hewan Paling Cerdas di Muka Bumi
-
Menguji Klaim Harmoni Sawit dan Orangutan: Mungkinkah Hidup Berdampingan?
-
Bayi Orangutan Lahir di Riau, Tanda Harapan di Tengah Ancaman Masih Ada
-
Sejumlah Ibu Muda Ajarkan Cara Menyusui pada Orangutan yang Baru Melahirkan di Kebun Binatang Dublin
-
Yuk, Lestarikan Orangutan Demi Menghidupkan Masa Depan!
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Drama Berujung Rehabilitasi, 7 Fakta Mengejutkan Kasus Korupsi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi
-
DPRD DKI Soroti Gaji Guru Swasta di Jakarta: Jauh di Bawah UMP!
-
Pengacara Komisaris PT Jenggala Maritim Nilai Dakwaan Soal Fee Sewa Kapal Tak Terbukti
-
Milik Siapa PT IMIP? Heboh Bandara Morowali Disebut Ilegal, Jadi 'Negara dalam Negara'
-
Rahang Alvaro Masih Hilang, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Aliran Sungai Tenjo
-
Bandara 'Hantu' Morowali, Isu Negara dalam Negara dan Ancaman Kedaulatan Mengemuka