Suara.com - Tim SAR Gabungan Provinsi Bangka Belitung yang melakukan penyisiran terkait hilangnya pesawat AirAsia di perairan Belitung Timur, dihadang gelombang tinggi. Tim kemudian memutuskan untuk kembali ke Posko SAR Terpadu di Pelabuhan Manggar.
"Kami tidak mungkin melanjutkan penyisiran, daripada anggota celaka lebih baik kembali ke posko," kata Kepala Basarda Bangka Belitung, Joni Superiadi di Manggar, Senin (29/12/2014).
Ia menjelaskan, selain gelombang yang tinggi juga sudah mulai malam, sehingga mengganggu jarak pandang untuk melakukan penyisiran di seputaran pulau-pulau kecil di kawasan itu.
"Pencarian malam juga tidak efektif, maka seluruh tim kembali ke posko tanpa ada hasil alias nihil dan besok dilanjutkan lagi pencarian," ujarnya.
Tim SAR yang mengerahkan ratusan anggota tersebut melakukan penyisiran dengan menggunakan enam unit kapal yang disebar ke tiga pulau kecil di kawasan itu.
Tim mulai berangkat sekitar pukul 14.00 WIB dari Pelabuhan Manggar dan langsung menuju Pulau Nangka, Pulau Long dan Pulau Penepi yang jaraknya berdekatan.
"Tim disebar ke beberapa titik menyisiri ketiga pulau tersebut, disamping juga melakukan pencarian di darat pulau-pulau itu," kata Joni.
Tim SAR Bangka Belitung menerjunkan sebanyak 55 personel gabungan yang terdiri atas personel Satuan Brimob dan Polair Polda Babel serta sejumlah relawan.
"Kami berangkat Minggu (28/12/2014) siang dari Pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang dan merapat di Pelabuhn Manggar pada Senin (29/12/2014) pagi," ujarnya. [Antara]
Tag
Berita Terkait
-
Bandara Ahmad Yani Semarang Kembali Buka Rute Internasional
-
Promo AirAsia Diskon Hingga 33 Persen untuk Semua Penerbangan!
-
Gunung Bawakaraeng Diserbu Ribuan Pendaki
-
Terungkap! Alasan Basarnas Sering Telat Selamatkan Korban : Rinjani Jadi Bukti Nyata!
-
Kronologi Jatuhnya Pesawat Latih yang Merenggut Nyawa Marsma TNI Fajar Adriyanto
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'