Suara.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri mendorong pengelola Balai Latihan Kerja di seluruh daerah untuk membina para tenaga kerja Indonesia yang dipulangkan Pemerintah Malaysia karena dianggap ilegal.
"Pelatihan diperbanyak, itu salah satunya instrumen untuk mengatasi persoalan pascapemulangan tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal dari Malaysia," katanya ketika meninjau kondisi Balai Latihan Kerja Internasional (BLKI) di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu.
Menurut dia, para TKI ilegal yang dipulangkan ke Indonesia, termasuk NTB bisa diberikan keahlian tambahan agar bisa masuk ke dunia kerja yang ada di dalam negeri atau kewirausahaan, sehingga mereka bisa berusaha sendiri.
Hanif menambahkan, proses pemulangan TKI ilegal dari Malaysia masih terus berlangsung.
"Pemulangan TKI ilegal belum rampung. Situasi di Malaysia, cukup rumit. Kita memulangkan 300 TKI ilegal, bisa masuk 300 orang lagi," ujarnya.
Namun, kata dia, yang terpenting adalah para TKI yang ilegal yang ada di Malaysia, diupayakan agar mereka menjadi legal dengan cara mengurus dokumen sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Hal itu tentu harus ada kesepakatan dengan Pemerintah Malaysia terkait proses legalisasi atau yang dikenal dengan istilah pemutihan.
"Tapi kalau karena satu dan lain hal TKI ilegal itu tidak bisa menjalani proses pemutihan dan kemudian di 'black list" atau daftar hitam baru dilakukan pemulangan," ucap Hanif.
Mereka yang sudah masuk dalam daftar hitam Pemerintah Malaysia, kata dia, dicarikan pekerjaan melalui skema pelatihan keterampilan kerja maupun kewirausahaan.
"Upaya itu bisa dilakukan oleh pengelola BLK yang ada di setiap daerah, termasuk di NTB, yang sudah memiliki Balai Latihan Kerja Internasional," katanya.
Hanif juga menegaskan, pihaknya akan terus berupaya menekan pemberangkatan TKI ilegal dengan cara menutup jalur-jalur tikus dan memperketat proses pemberangkatan jalur resmi. Namun, bukan berarti mempersulit warga untuk menjadi TKI keluar negeri.
"Tidak cukup melakukan legalisasi dan pemulangan kemudian menyiapkan pekerjaan sebagai solusi dari masalah TKI ilegal, kalau akses ilegal, seperti jalur tikus tidak ditutup," tegas Hanif. (Antara)
Berita Terkait
-
UMP 2026 Naik? Menaker: Sedang Dikaji!
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Buruh Tuntut Upah Naik 10,5 Persen, Menaker: Prosesnya Masih Panjang
-
Noel Terancam Dicopot dari Wamenaker, Menaker Yassierli: Tidak Ada Toleransi!
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
PPP di Ambang Perpecahan? Rommy Tuding Klaim Mardiono Jadi Ketum Aklamasi Hoaks: Itu Upaya Adu Domba
-
Nyaris 7.000 Siswa Keracunan, Cak Imin Janji Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis
-
Adu Kekayaan Mardiono Vs Agus Suparmanto, Saling Klaim Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Kasad Maruli Pimpin Kenaikan Pangkat 65 Jenderal TNI AD, 3 di Antaranya Sandang Pangkat Letjen
-
Parade Bintang di Lautan: 67 Jenderal TNI AL Naik Pangkat, KSAL Pimpin Langsung Upacara Sakral
-
Momen Eks Walkot Semarang Mbak Ita dan Suami Tinggalkan Bui, Dikawal Ketat di Pernikahan Anak
-
BMKG Peringatkan Krisis Pangan Akibat Cuaca Ekstrem, Desak Pembangunan Infrastruktur Tahan Bencana
-
Mendagri Tekankan Efisiensi Anggaran dalam Konsinyering RKA 2026
-
Kekayaan Mardiono yang Terpilih Jadi Ketum PPP, Tembus Triliun di LHKPN
-
Sosok Muhammad Mardiono, Klaim Terpilih Ketum PPP di Tengah Kericuhan Muktamar