Suara.com - Panitia Seleksi (Pansel) Hakim Konstitusi dari unsur pemerintah yang dipimpin oleh Ketuanya Saldi Isra akan melaporkan hasil kerjanya kepada Presiden Joko Widodo, di kantor Presiden, Jakarta, pada Senin (5/1) pukul 13.00 WIB.
Dilansir dari laman Setkab.go.id, Senin (5/1/2015), Pansel akan melaporkan nama calon hakim konstitusi yang direkomendasikan untuk menggantikan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) dari unsur pemerintah, Hamda Zoelva, yang akan berakhir masa tugasnya pada Selasa (6/1/2015) besok.
Pada seleksi sebelumnya, pada tahap pertama telah terpilih 15 nama calon hakim konstitusi, termasuk Ketua MK Hamdan Zoelva yang pencalonannya didukung oleh sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM). Namun Hamdan memilih tidak mengikuti seleksi Pansel dengan alasan ia sudah mengikutinya pada tahun 2010 dan saat ini masih menjabat sebagai Ketua MK.
Pada seleksi tahap akhir, Pansel memilih 5 (lima) nama yang telah lolos pada seleksi tahap pertama, yaitu: 1. I Dewa Gede Palguna (Dosen Hukum Tata Negara di Fakultas Hukum Universitas Udayana); 2. Imam Anshori Saleh (Komisioner Komisi Yudisial); 3. Yuliandri (Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Andalas); 4. Aidul Fitriaciada Azhari (Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta); dan 5. Indra Perwira (Dosen Fakultas Hukum Universitas Padjajaran).
Pansel sudah melakukan seleksi tahap kedua kepada kelima calon yang lolos seleksi tahap pertama itu pada Selasa (30/12/2014) lalu di Gedung III Kemensetneg, Jakarta.
Dalam seleksi akhir itu, para calon hakim konstitusi selain diuji langsung oleh tujuh orang anggota Pansel, yaitu: 1. Prof. Saldi Isra, ketua merangkap anggota; 2. Prof. Maruarar Siahaan ( mantan hakim MK) anggota; 3. Prof. Refli Harun , sekretaris merangkap anggota; 4. Prof. Harjono (mantan hakim MK) anggota; 5. Prof. Todung Mulya Lubis anggota; 6. Prof. Widodo Ekatjahjana (FH Universitas Jember) anggota; dan 7. Prof. Satya Arinanto (pakar hukum dan politik UI) anggota. Juga ada dua penguji undangan, yaitu Prof. Nazarudin Umar, dan Direktur program Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Franz Magnis Susesno.
Berita Terkait
-
Inosentius Samsul Ubah 'Peringatan' DPR Jadi Senjata: Pengalaman 35 Tahun Justru Kekuatan Saya
-
Harta Calon Hakim MK Inosentius Samsul Tembus Rp6,9 Miliar, Ini Rinciannya
-
Cuma Inosentius yang Lolos? Sahroni Beberkan Proses Penjaringan Hakim MK yang Tak Banyak Diketahui
-
Fit and Proper Test Calon Hakim MK, Inosentius Samsul Koar-koar Merdeka ke DPR, Apa Maksudnya?
-
Yakin Tom Lembong Tak Bersalah, Eks Ketua MK Hamdan Zoelva Berharap Hakim Objektif
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang
-
Kasus Ilegal Akses Akun Mirae Mandek, Korban Kini Ngaku Kecewa dan Merasa Ditekan
-
Presiden Prabowo Telepon Hotman di Hari Natal, Puji Buka Lapangan Kerja: Hebat Kau!
-
Sama-sama 'Somali' Beda Nasib: Di Mana Letak Somaliland dan Apa Bedanya dengan Somalia?
-
Israel Jadi Negara Pertama di Dunia Akui Kemerdekaan Somaliland, Dunia Arab Murka
-
Koalisi Sipil Kecam Represi TNI di Aceh: Dalih Bendera Bulan Sabit Dinilai Buka Luka Lama Konflik
-
Nyalip Tak Hati-hati, Calya Disopiri Mahasiswa Myanmar Seruduk Minitrans di Duren Tiga