Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai keberadaan pemandu wisata di dalam bus tingkat wisata atau city tour bus kurang efektif.
"Pemandu wisata yang ada di dalam city tour bus tidak terlalu efektif, jadi keberadaannya sudah tidak diperlukan lagi," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (7/1/2015).
Pria yang akrab disapa Ahok itu pun mengaku merasa khawatir apabila para pemandu wisata itu terus-menerus dipekerjakan di bus wisata, akan menuntut perubahan status pegawai, yaitu dari pekerja kontrak menjadi PNS.
"Selama ini kan mereka para pemandu wisata dipekerjakan secara kontrak. Kalau masa kontraknya habis, ya berarti sudah selesai juga masa kerjanya," ujar Ahok.
Selain itu, dia menuturkan keberadaan para pemandu wisata itu kurang efektif karena dapat digantikan dengan video rekaman yang menjelaskan tentang sejarah Kota Jakarta.
Sebanyak lima unit bus tingkat wisata pertama kali dioperasikan di Jakarta pada Januari 2014. Para penumpang atau wisatawan yang ingin mengendarai bus tersebut tidak dipungut biaya alias gratis.
Selama berlangsungnya masa operasi, setiap unit bus dilengkapi dengan tiga awak yang terdiri atas pengemudi bus, keamanan serta pemandu wisata (tour guide).
Setiap hari, bus tingkat wisata beroperasi mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB dengan rute Bundaran Hotel Indonesia, Medan Merdeka Barat, Harmoni, Juanda, Gedung Kesenian Jakarta, Gereja Kathedral, Masjid Istiqlal, Juanda, Medan Merdeka Utara, Istana Negara, Balai Kota, MH Thamrin dan kembali lagi ke Bundaran HI. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Eks Danjen Kopassus Soenarko Santai Hadapi Wacana Abolisi: Kasus Makar Saya Cuma Rekayasa dan Fitnah
-
Pemerintah Bakal Kirim 500 Ribu TKI ke Luar Negeri Tahun Depan, Ini Syarat dan Sumber Rekrutmennya
-
5 Fakta Panas Kasus Ijazah Palsu Wagub Babel: Kampus Ditutup, Diperiksa 5 Jam Penuh
-
Menkes Wacanakan Hapus Rujukan Berjenjang BPJS, Begini Repons Pimpinan DPR
-
Wagub Babel Hellyana Diperiksa 5 Jam Terkait Ijazah Palsu, Statusnya Jadi Tersangka?
-
DPD RI Dorong Sinergi Lokal-Global, Perkuat NTB Sebagai Etalase Pariwisata dan Energi Bersih
-
4 Fakta Pilu Bencana Longsor Cilacap: 21 Warga Masih Dicari, Tanah Terus Bergerak Ancam Tim SAR
-
Firli Bahuri Sambut Rencana Amnesti: Desak SP3 untuk Akhiri Status Tersangka Menggantung
-
Tragedi Longsor Cilacap: Belasan Rumah Terkubur, 20 Warga Masih dalam Pencarian Dramatis
-
Gegara Rokok, Bripda TT Tega Aniaya 2 Siswa SPN Hingga Viral, Kapolda NTT Tak Tinggal Diam