Suara.com - Beberapa hari terakhir, tangkapan ikan para nelayan di Kota Jayapura, Papua, tidak maksimal akibat angin kencang dan ombak tinggi di laut. Hal ini mengakibatkan harga komoditi ini melambung tinggi.
Tidak hanya yang menggunakan boat, nelayan pukat darat juga mengalami kesulitan mendapatkan ikan. Jaring yang sudah ditebar hanya mampu menghasilkan ikan yang kecil-kecil. Akibatnya, para mereka terpaksa menyortir hasil tangkapan yang layak dijual.
"Ya tidak seperti biasa sih, jika jaring ditebar selalu dapat ikan berukuran sedang, tapi akhir-akhir ini ikan yang terjaring hanya yang kecil-kecil saja, ya terpaksa kita pilih mana yang bisa dijual," kata Laode, salah seorang nelayan kepada suara.com di Pasar Ikan Hamadi, Kota Jayapura, Jumat (9/1/2015).
Sebagian nelayan lagi memilih tidak melaut. Di kawasan Tempat Pelelangan Ikan Hamadi, saat ini hanya tampak kapal-kapal nelayan bersandar.
Sejumlah nelayan mengaku takut mengambil resiko karena saat ini gelombang laut sedang tak bersahabat.
"Aduh kalau gelombang laut sedang tinggi dan angin juga kencang, kita takut melaut karena ini berhubungan dengan nyawa," kata nelayan bernama Rohim.
Akibat tangkapan nelayan minim, harga ikan di pasar melambung. Misalnya, ikan ekor kuning biasanya Rp60 ribu per ekor, sekarang naik mencapai Rp20 ribu per ekor, ikan gembung biasanya Rp30 ribu per tumpuk sekarang naik menjadi Rp60 ribu per tumpuk.
Hanya ikan darat (air tawar) yang harganya masih terjangkau, seperti ikan mujair dijual seharga Rp35 ribu per kilogram dan ikan lele Rp30 ribu per kilogram. (Lidya Salmah)
Berita Terkait
-
Di Antara Keriput dan Gelombang: Nelayan Tua yang Tak Berhenti Membaca Laut
-
Belajar dari Laut dan Masyarakat Pesisir: Bertahan, Beradaptasi, dan Menjaga Batas
-
Kegigihan Nelayan Pati di Balik Rasa dan Mutu Laut Terbaik
-
Hidup Selaras dengan Laut: Nilai Ekologis dalam Tradisi dan Praktik Pesisir
-
Nelayan Banyuwangi dan Perjuangan Menjaga Laut dari Kerusakan
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Menhub Pastikan Bandara dan Pelabuhan Aceh Aman, Tapi Jalur Kereta Api Rusak Parah Disapu Air
-
Menteri PU Percepat Pemulihan Aceh: Kerja 24 Jam, Program Padat Karya, hingga Pembangunan Bendungan
-
Meriah! Suara.com Bareng Accor Sambut Tahun Baru 2026 dengan Kompetisi Dekorasi Kue
-
Gaji Sopir MBG Lebih Tinggi dari Guru Honorer, JPPI: Lebih Rasional Jadi Sopir!
-
Jembatan Bailey Lawe Mengkudu Fungsional, Akses Gayo Lues-Aceh Tenggara Kembali Lancar
-
Dilema PDIP dan Demokrat: Antara Tolak Pilkada Lewat DPRD atau Tergilas Blok Besar
-
689 Polisi Dipecat Sepanjang 2025, Irwasum: Sanksi Adalah 'Gigi' Pengawasan
-
Eros Djarot Ungkap Kisah Geng Banteng, Kedekatan dengan Megawati hingga Taufiq Kiemas
-
Kedaulatan dan Lingkungan Terancam, Tambang Emas di Sangihe Terus Beroperasi
-
KSPI Sentil Gaya Kepemimpinan KDM, Dinilai Penuh Kebohongan Soal Buruh