Suara.com - Komisaris Jenderal Budi Gunawan diminta netral dan profesional bila nanti terpilih menjadi Kapolri untuk menggantikan Jenderal Sutarman yang sebentar lagi mengakhiri masa bhakti.
"Kami minta komitmen netralitas dan keprofesionalannya dalam menjalankan tugas," kata Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional DPR Tjatur Sapto Edy, Sabtu (10/1/2015).
Budi Gunawan juga harus mampu mengungkap kasus-kasus yang mangkrak di Polri, termasuk mengungkap kasus penembakan mobil Ketua MPP PAN Amien Rais.
"Harapan saya kepada Budi Gunawan bila menjadi Kapolri adalah bisa mengungkap kasus-kasus besar seperti kasus bahan peledak, kasus penembakan mobil Pak Amien Rais," kata Tjatur.
Budi Gunawan juga diminta meneruskan apa yang sudah dicapai Jenderal Sutarman.
"Budi Gunawan harus bisa meneruskan apa yang sudah dicapai oleh Pak Sutarman. Salah satunya adalah adanya kesepakatan antara Komisi III DPR RI dengan Sutarman soal Polwan yang mengenakan jilbab saat bertugas," ujar anggota Komisi III.
Di mata Tjatur, Budi adalah sosok berkualitas dan berintelektualitas sehingga tidak salah jika Presiden Joko Widodo mempercayakan Polri kepada Kepala Lembaga Pendidikan Polri itu.
"Saya tahu, beliau (Budi Gunawan) punya kualitas, punya intelektualitas," kata Tjatur.
Namun, dia meminta Budi Gunawan segera mengklarifikasi rumor seputar dirinya.
Tjatur juga menyebutkan, bila Budi Gunawan menjadi Kapolri, maka kepentingan bangsa dan negara harus di atas kepentingan pribadi dan golongan karena menurut rumor, Budi Gunawan adalah orang dekat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Secara politik begitu. Tapi itu sah-sah saja. Kalau memang segala persyaratan sudah terpenuhi oleh Budi Gunawan menjadi Kapolri, maka kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan golongan," kata Tjatur.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota