Suara.com - Pejabat Badan SAR Nasional mengemukakan kotak hitam yang menyimpan "flight data recorder" (FDR) dan "cockpit voice recorder" (CVR) dari pesawat Air Asia QZ8501 diduga telah terpisah dari ekor pesawat.
"Tidak ada (di ekor pesawat). Jadi kemungkinan sudah berpisah dengan ekornya," kata Direktur Operasional Basarnas Marsekal Pertama SB Supriyadi dalam keterangan pers di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng), Sabtu (10/1/2014).
Hanya saja, ia mengatakan letak pasti dari benda yang mengeluarkan signal tersebut belum dapat ketahui. "Letaknya belum bisa kita pastikan, masih berupa kemungkinan-kemungkinan," katanya.
Sebelumnya diberitakan beberapa kapal yang dilengkapi dengan "pinger locater" telah menangkap signal dari yang diduga kotak hitam pesawat Air Asia yang dicari.
Signal tersebut, menurut Supriyadi, berada satu kilometer (km) sebelah tenggara dari ekor pesawat yang ditemukan sebelumnya.
"Lebih dan kurangnya seperti itu, sehingga sekarang upaya mendeteksi dengan pinger ini terus dilakukan supaya dapat lokasinya yang tepat, sehingga nanti penyelam bisa turun ke lokasi yang tepat," ujar dia.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Marsma TNI (Purn) Tatang Kurniadi mengatakan signal dari pinger kotak hitam akan keluar selama 30 hari. Jika baterai habis dan signal sudah tidak keluar terpaksa pencarian akan diteruskan dengan menggunakan remotely operated vehicle (ROV) dan tentunya mengandalkan penyelam.
Berdasarkan laporan dari tim KNKT yang berada di lokasi pencarian, ia mengatakan lokasi pastinya belum diketahui. Skenario terburuk pinger yang menghasilkan signal terlontar dari kotak hitam.
Pengalaman dari kasus jatuhnya pesawat Adam Air, menurut dia, pinger terpisah dari kotak hitam. Kotak hitam akhirnya ditemukan setelah delapan bulan peristiwa berjarak 50 meter dari pesawat.
"Padahal ya pencarian kotak hitamnya juga sudah bolak-balik di sekitar pesawat, tapi pingernya memang terlontar jauh, sementara kotak hitamnya tidak begitu jauh," ujar dia. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Promo AirAsia Diskon Hingga 33 Persen untuk Semua Penerbangan!
-
G-Dragon Konser di Jakarta! 5 Hotel Strategis Ini Bisa Dibooking Buat Bikin Nonton Makin Nyaman
-
Penerbangan Langsung Adelaide - Denpasar Dimulai, Kemenpar Optimistis Gaet 1,9 Juta Turis Australia
-
Rute Baru AirAsia yang Dinanti Wisatawan: Adelaide ke Bali Kini Tanpa Transit
-
Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 3 Destinasi Wisata di Indonesia yang Bakal Banyak Dikunjungi
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan: Para Petinggi PT Telkom Mulai Diselidiki Kejagung
-
18 Profesor Hukum Bela Hasto, Minta MK Rombak Pasal Kunci Pemberantasan Korupsi
-
GIPI Soroti Pungutan Wisman dalam Revisi UU Kepariwisataan: Industri Wisata Bisa Terdampak
-
Momen Tepuk Sakinah Wali Kota Tegal Bikin Jokowi Ngakak, Nikahi Gadis Solo dengan Saksi Presiden
-
Mendorong Pertumbuhan Industri Halal yang Inklusif dan Berdaya Saing di ISEF 2025
-
Driver Ojol Ditemukan Tewas di Rumahnya, Warga Cium Bau Tak Sedap dari Dalam Kamar
-
Truk Tangki Pertamina Meledak di Kemanggisan, Warga Panik dan Kocar-Kacir Tengah Malam
-
Advokat Senior Sorot Kasus Dugaan Korupsi Digitalisasi Pendidikan Nadiem Makarim: Banyak Kejanggalan
-
OPM Serang TNI di Papua Barat: Praka Amin Gugur, Senjata Dirampas, Kodam Sumpah Kejar Pelaku
-
Eksekusi Silfester Matutina Mandek, Kejaksaan Dinilai Tebang Pilih Jalankan Hukum