Suara.com - Komite Nasional Keselamataan Transportasi (KNKT) menyiapkan transkrip dari rekaman Flight Data Recorder dan Cockpit Voice Recorder yang merupakan bagian dari kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501.
"Data rekaman di CVR dan FDR sudah rampung diunduh sejak Rabu (14/1/2015), sekarang sedang proses transkripsi," ujar Ketua KNKT Tatang Kurniadi di kantor KNKT, Gambir, Jakarta, Jumat (16/1/2015).
Ia mengatakan salinan rekaman tersebut segera dibuat agar tim investigasi pesawat dapat cepat memberikan laporan awal kepada International Civil Aviation Organization (ICAO) dan negara terkait.
"'Prelimanary report' (laporan awal) nanti berupa informasi faktual terkait kejadian sebelum analisis yang disusun 30 hari setelah kecelakaan," katanya.
Setelah transkrip diselesaikan, data yang didapatkan dari dua perangkat yang ada di dalam kotak hitam pesawat itu disamakan agar datanya menjadi sinkron, sehingga didapatkan gambaran-gambaran untuk menunjukkan kejadian saat terbang hingga pesawat terjatuh pada 28 Desember 2014.
Seluruh hasil pemeriksaan awal berupa transkrip dan hasil sinkronisasi data dari masing-masing alat perekam pesawat tersebut, menurut ia, akan dipilih terkait data yang akan dirahasiakan dan yang akan disebar.
"Hasil investigasi ditujukan untuk memperbaiki sistem penerbangan nasional kita, bukan untuk menyalahkan pihak manapun," ujarnya.
Seperti diberitakan tim SAR gabungan menemukan dan mengangkat FDR di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Senin (12/1) pada pukul 07.11 WIB. Sementara CVR yang berjarak 20 meter dari lokasi penemuan FDR diangkat dari dasar laut hari berikutnya, yaitu pada operasi pencarian hari ke-17, Selasa (13/1/2015). (Antara)
Tag
- # airasia
- # airasia hilang
- # airasia jatuh
- # airasia qz8501
- # badan pesawat airasia
- # ekor airasia
- # ekor pesawat airasia
- # evakuasi airasia
- # evakuasi korban airasia
- # jenazah airasia
- # jenazah korban airasia
- # jenazah penumpang airasia
- # kotak hitam airasia
- # pencarian airasia
- # air asia
- # pesawat air asia
Berita Terkait
-
Bandara Ahmad Yani Semarang Kembali Buka Rute Internasional
-
Promo AirAsia Diskon Hingga 33 Persen untuk Semua Penerbangan!
-
G-Dragon Konser di Jakarta! 5 Hotel Strategis Ini Bisa Dibooking Buat Bikin Nonton Makin Nyaman
-
Penerbangan Langsung Adelaide - Denpasar Dimulai, Kemenpar Optimistis Gaet 1,9 Juta Turis Australia
-
Rute Baru AirAsia yang Dinanti Wisatawan: Adelaide ke Bali Kini Tanpa Transit
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Dasco Minta Kader Gerindra Mulai Panaskan Mesin Politik: Tiga Tahun Lagi 2029
-
Dana Transfer Pusat Dipotong Rp15 T, Pramono Anung Minta Anak Buahnya Jangan Ngeluh
-
Mekarkan Kelurahan Kapuk Jadi Tiga, Kebijakan Pramono Disambut Baik Warga
-
Copot Arief Prasetyo, Prabowo Dikabarkan Angkat Mentan Amran jadi Kepala Bapanas
-
Solusi Macet Jakarta Utara! LRT Jakarta Bakal Tembus JIS hingga PIK 2, Simak Rutenya
-
Buntut Ribuan Siswa Keracunan, Kemenkes Terbitkan Aturan Baru Keamanan Pangan untuk Program MBG
-
KPK Periksa Eks Dirjen Kemnaker yang Diduga Terima Uang Pemerasan Rp50 Juta per Minggu
-
Siap Ngadu ke DPR, Wanita Ini Desak KPK Kembalikan Aset: Itu Warisan Orang Tua Saya!
-
Babak Baru Kasus Arya Daru: Polisi Siap 'Buka Kartu', Keluarga Bawa Data Tandingan Pekan Depan
-
Kejagung Kesulitan Seret Relawan Jokowi Pemfitnah JK ke Penjara: Sudah Dicari-cari, Belum Ketemu