Suara.com - Camat Penjaringan, Jakarta Utara, Yani Wahyu Purwoko (35) membantah kalau dirinya menodongkan Airsoft Guns ke warganya di Kampung Asem, RT 06 RW 05, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.
Namun dia membenarkan terjadi cekcok mulut antara dirinya dan saudaranya bernama Romli soal jual beli tanah.
"Bohong itu, saya pulang minggu malam hari Minggu abis penertiban relokasi warga waduk Pluit, saya pulang bersama sepupu saya Halime berdua sama Halime," ucap dia saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (20/1/2015).
"Terus saya minta Halime panggil Encing Romlih. Kita mau menyelesaikan permasalahan keluarga terjadi cek-cok mulut. Cek cok gak lama kok hanya 5 menit. Ada persoalan keluarga. Masalah keluarga. Enggak bener (nodong senjata)!," tambah dia.
Yani juga menyadari, seketika cecok dirinya sempat naik darah dan membanting pintu mobil. Dia menegaskan, bukan menodongkan senjata seperti yang dikabarkan.
"Saya itu melemparkan atau membanting pintu. Tidak ada senjata. Pemberitaannya salah itu ngga ada sama sekali saya kayak begitu," kata dia.
Tak hanya itu,ia juga mengaku belum pernah dipanggil pihak kepolisi terkait kejadian itu, lantaran ia menilai kini masalah itu telah selesai. "Enggak ada (pemanggilan) sampai saat ini. Lagian itu kejadian dua hari yang lalu. Saya aja masih di lapangan ini (waduk pluit)," tutup YN.
Sebelumnya diberitakan, seorang warga penjaringan, Romlih H Solo (50), yang juga merupakan kerabat pelaku melaporkan Camat Penjaringan Yani Wahyu Purwoko (35) karena menodong dan menembakan senjata di depannya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul mengungkapkan, pada malam kejadian, pelaku mendatangi rumah korban pada pkul 00.30 WIB.
Setelah bertemu, Romlih mencoba menyapa Wahyu, namun tak disangka dan tak diduga, Wahyu malah menanggapinya dengan dingin.
"Korban lalu menyapa 'baru pulang pak camat?' dan dibalas 'jangan basa-basi' sambil mengeluarkan senjata api dari balik bajunya dan menodongkannya ke arah korban dan bertanya soal status tanah yang diduga dijual oleh korban. Korban pun menjawab tanah yang mana sembari menepis senjata yang ditodongkan kepadanya, kemudian pistol itu meletus dibawah." papar Martin di Polda Metro Jaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?